Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Iran kembali melakukan pendekatan dengan Indonesia untuk berinvestasi membangun kilang dan memasok minyak mentah.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Naryanto wagimin mengatakan, Kementerian Energi Iran telah melakukan pertemuan dengan pemerintah Indonesia melalui kementerian ESDM.
Dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak memembicarakan beberapa hal terkairt dengan energi khususnya pembangunan kilang.
"Soal peluang Iran terus berinvestasi, di Indonesia banyak kilang pertokimia dan gas alam cair (LNG)," kata Naryanto, saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/11/2014).
Menurutnya, saat ini kedua belah pihak masih melakukan penjajakan. Namun pemerintah menginginkan secepatnya kerjasama tersebut direalisasikan.
"Terkait dengan perencanaan pembangunan kilang sangat dinantikan. artinya begini. Bukan hanya semacam retorika, kita akan pertemuan working group," tuturnya.
Selain membangun kilang, Iran juga ingin memasok minyak mentahnya ke Indonesia. Menurut Naryanto minyak mentah Iran cocok untuk dikelola kilang Cilacap Jawa Tengah.
"Terkait dengan karena kilang untuk domestik dia menawarkan joint venture dalam rangkan BBM. Kalau dia sifatnya. Kalau crudenya emang dari dia," pungkasnya.
Sebelumnya, Iran pernah memastikan untuk membangun sebuah kilang minyak besar dengan kapasitas produksi sebanyak 150 ribu barel per hari di Indonesia. Tak hanya itu, Iran juga bermaksud membangun lima kilang berukuran lebih kecil dengan kapasitas produksi 30 ribu hingga 50 ribu barel gas kondensat.
Seperti dikutip dari Press TV Iran, Senin (14/4/2014), Kepala Serikat Eksportir Produk Petrokimia, Minyak dan Gas Iran Hassan Khosrojerdi mengatakan, konsorsium gabungan Indonesia-Iran akan bertanggung jawab membangun seluruh kilang tersebut. Seluruh kilang berpotensi menyuling 300 ribu barel minyak per hari.
Pejabat energi senior di Iran juga menyatakan akan menyediakan bahan baku untuk enam kilang minyak di Indonesia.
Ingin Bangun Kilang, Pemerintah Iran Kembali Dekati RI
Pada 11 Februari, perusahaan minyak Iran, Nakhle Barani Pardis dan PT Kreasindo Indonesia menandatangani perjanjian kerjasama senilai US$ 3 miliar untuk pembangunan kilang minyak berkapasitas 300 ribu barel per hari di Tanah Air.
Nakhle Barani Pardis dilaporkan akan mendanai 30% dari total biaya pembangunan enam kilang tersebut. Rencananya, proyek bernilai ratusan miiar itu akan dibangun di Banten atau lokasi lain di Jawa Barat.
Proyek tersebut akan mulai dilancarkan pada 2015. Butuh waktu sekitar tiga tahun untuk merampungkan proyek tersebut. "Seluruh produk dari proyek itu akan diekspor," ungkap Presiden Kreasindo Rudy Radjab. (Pew/Ndw)