Warga Daerah Protes Harga Pertamax Jabodetabek Lebih Murah

Warga di Banda Aceh mulai mengalihkan konsumsi dari premium ke pertamax.

oleh Windy Phagta diperbarui 25 Nov 2014, 16:49 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2014, 16:49 WIB
SPBU di Jakarta Pusat Stop Jual Solar Bersubsidi
Pemilik kendaraan diarahkan untuk mengisi kendaraan mereka dengan Solar non-subsidi dan Pertamax Dex, Senin (4/8/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Banda Aceh - Seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, masyarakat di Aceh mulai banyak yang beralih mengkonsumsi pertamax. Harga BBM non subsidi ini, dijual seharga Rp 11.700 per liter.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, di sejumlah SPBU di Banda Aceh warga tampak ramai antre membeli pertamax.

Namun, peralihan konsumsi ini diiringi keluhan warga yang memprotes kebijakan pemerintah yang hanya menurunkan harga pertamax di wilayah Jabodetabek saja.

"Ya seharusnya disamaratakan dengan harga di wilayah lainnya," ujar Rizki (30), seorang warga di Banda Aceh, Selasa ( 25/11/2014).

Perbedaan harga ini, menurut Rizki merupakan tindakan tidak adil pemerintah. Warga pun mendesak Pertamina dapat menurunkan harga Pertamax di Banda Aceh.

"Perbedaan harga di sini dengan di Jakarta sangat signifikan. Saya berharap Pertamina dapat menyamaratakan harga," pinta dia.

Sementara itu, Sales Executive Pertamina Bagian Aceh Fakhri Rizal, menjelaskan alasan harga pertamax di daerahnya lebih mahal.

Dikatakan, harga pertamax di Aceh berbeda dengan wilayah di Jakarta akibat tingginya ongkos pengiriman menuju Banda Aceh dari terminal transit Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat.

" Di Jakarta biaya pengirimannya lebih murah, itulah alasannya mengapa kita hanya menurunkan harga Pertamax Rp 300/liter," kata Fakhri.

Menurut dia, Pertamina tidak dapat menurunkan harga Pertamax dengan harga yang sama di seluruh Indonesia, dengan alasan tinginya ongkos pengiriman ke masing - masing daerah. (Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya