Liputan6.com, Singapura - Nama Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ternyata tercium harum hingga ke kancah internasional karena dikenal sebagai sosok yang bersedia turun langsung ke lapangan untuk melakukan tugasnya. Bahkan kehandalannya bekerja, disebut lebih baik jika dibandingkan dengan Menteri Perhubungan Singapura Lui Tuck Yew.
Seperti dikutip dari laman The Real Singapore, Rabu (14/1/2015), Lui diminta untuk meniru cara kerja Jonan dalam menjalani berbagai tugasnya. Pasalnya, pola kerja dan prestasi yang dicetak Jonan jauh melampui kinerja Lui selama ini.
Sebagai perbandingan, saat Jonan mampu dan berani blusukan ke lapangan lalu merubah keadaan menjadi lebih baik, Lui justru tidak menunjukkan hal serupa. Jonan juga memberikan contoh bagaimana cara bekerja pada seluruh karyawannya tanpa mengenal lelah, dan sekali lagi, Lui belum menunjukkan hal serupa pada rakyatnya.
Advertisement
Saat masih menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Jonan sudah mulai memperlihatkan ketegasan dan kegigihannya dalam bekerja. Johan bahkan pernah bekerja non-stop selama dua pekan untuk membenahi operasi kereta api. Dia membawa empat set seragam dan memboyong staf kereta senior untuk ikut terjun ke lapangan.
Jonan bahkan tertangkap sedang tidur di kursi kereta di tengah bekerja. Tapi begitulah akhirnya Jonan berhasil membuat KAI mencetak lebih banyak untung.
Dia juga mengenalkan program e-ticket dan membuat operasi kereta lebih efisien. Para pengemis, pedagang kaki lima, dan pengamen juga berhasil disingkirkan dari berbagai stasiun kereta.
Tak ketinggalan, Jonan juga menyediakan fasilitas pembuangan sampah di dalam kereta agar penumpang berhenti membuang sampah sembarangan.
"Saya bilang bahwa pesawat jenis Boeing 747 memiliki sejumlah sistem yang membuat penumpang nyaman. Maka kereta kami juga harus memilikinya," ungkap Jonan.
Ulasan media tersebut menyebutkan Jonan tampil jauh lebih baik dibandingkan Menteri Perhubungan Singaura Lui Tuck Yew. Beberapa kali Lui muncul dengan foto di dekat bus.
Tapi sayang, sejak Lui menjabat sebagai menteri perhubungan, tak hanya tingkat delay keberangkatan kereta yang tertunda, tapi kerusakan juga belum berhasil diperbaiki. Padahal tarif kendaraan telah menigkat dua kali tahun lalu.
Saat harga minyak turun lebih dari 50 persen, Lui tetap menegaskan akan menaikkan tarif tiket kerata. Kondisi tersebut membuat banyak orang mempertanyakan kredibilitas Lui dalam menjalani tugasnya.