Liputan6.com, Jakarta Pengalihan dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) ditargetkan dapat memperluas ruang fiskal ekonomi nasional hingga senilai Rp 230 triliun. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dengan memanfaatkan dana tersebut untuk pembangunan irigasi yang baik, Indonesia akan mampu memiliki pasokan beras yang melimpah.
"Begitu itu (pembangunan irigasi) kami kerjakan, akan ada kelebihan pasokan beras antara 10 hingga 20 juta ton. Itu harus sudah mulai kita pikirkan bersama dari sekarang, mau diapakan kelebihan pasokan tersebut," ungkapnya saat menyampaikan sambutan di acara Indonesia Outlook 2015 di Jakarta, (15/1/2015).
Jokowi menerangkan, sejauh ini, negara-negara tetangga juga tercatat memiliki pasokan beras yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasokannya masing-masing. Menurut pengamatannya, hanya Filipina yang saat ini masih kekurangan sedikit pasokan beras.
Advertisement
Dia mengingatkan, kelebihan pasokan tersebut dapat terjadi jika manajemen di lapangan bekerja dengan baik memanfaatkan berbagai dana yang telah disediakan. Meski begitu, Jokowi yakin Indonesia tak hanya mampu swasembada beras tapi kelebihan jutaan ton beras.
"Tapi tetap angka juta ton yang akan muncul nanti. Bukan ribu," tegasnya.
Selain memberikan instruksi pada Bulog untuk bisa mengelola tambahan pasokan beras tersebut, Jokowi juga membuka pintu bagi pihak swasta yang ingin bergabung dan mempersiapkan untuk ikut mengelola kelebihan pasokan beras sesuai kebutuhan rakyat. Selama ini, Jokowi menilai irigasi yang tersedia di berbagai lokasi masih jauh dari standar yang seharusnya. (Sis/Gdn)