Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium membuat banyak konsumen yang beralih menggunakan bahan bakar jenis lain yang dikeluarkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Vice President Fuel Marketing PT Pertamina Muhammad Iskandar mengatakan, penurunan konsumsi premium mencapai 7.000 kilo liter (kl) per hari, dari konsumsi normal harian 84 ribu kl menjadi 77 ribu kl. "Saya monitor harian, kalau premium itu turun 7.000," kata Iskandar di Gedung DPR Jakarta, Senin (6/4/2014).
Adapun dari 7.000 kl penurunan konsumsi premium yang terjadi, sebanyak 5.000 kl diantaranya beralih menggunakan Pertamax. Sedangkan sisanya 2.000 kl beralih menggunakan produk BBM lain yang disalurkan perusahaan asing.
"5.000 beralih ke pertamax secara total. 2000 sisanya pasti ( badan usaha asing) merekan kan fasilitasnya baru di Jabodetabek," ungkapnya.
Sementara untuk konsumsi solar subsidi mengalami penurunan dari 43 ribu kl menjadi 37 ribu kl per hari. "Solar subsidi itukan sebelumnya di 43 ribu, sekarang 37 ribu, untuk hariannya," pungkasnya.
Pemerintah resmi kembali menaikkan harga BBM sebesar Rp 500 per liter, terhitung 28 maret 2015. Kenaikan harga ini seiring pelemahan nilai tukar rupiah dan faktor lainnya. (Pew/Nrm)
Advertisement