Mulai 2016, Beli Elpiji 3 Kg Harus Pakai Kartu

Pemerintah sedang mengkaji kartu penerima subsidi elpiji 3 kg juga berlaku untuk listrik.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Apr 2015, 15:47 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2015, 15:47 WIB
Elpiji 3 Kg Mulai Langka
Seorang pekerja tampak sedang merapikan tabung gas elpiji, Jakarta, Sabtu (28/2/2015). Kelangkaan gas 3 kg di beberapa daerah terjadi nyaris bersamaan dengan kenaikan harga beras. (Liputan6.com/Yoppi Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah mengkaji penerapan subsidi tertutup untuk gas Elpiji 3 kilogram (kg). Penerapan subsidi tertutup untuk mengantisipasi penggunaan elpiji 3 kg yang tak tepat sasaran.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengharapkan, penghapusan subsidi secara langsung untuk elpiji 3 kg dapat efektif mulai 2016.

"‎Akhir tahun diharapkan pola distribusi tertutup bisa kami terapkan dan memang itu memerlukan pilot project‎," kata Sudirman di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/4/2015).

Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan konsultasi dengan Kementerian Pembangunan‎ Manusia dan Kebudayaan untuk mekanisme penerapan subsidi tertutup tersebut.

Hal itu dikarenakan mekanismenya akan sama dengan penerapan Kartu Indonesia Sehat yang telah diluncurkan oleh pemerintah. Dengan begitu, masyarakat tidak mampu nanti akan memiliki tambahan ‎kartu khusus untuk membeli elpiji 3 kg.
‎

Jika dimungkinkan, Sudirman mengatakan, kartu khusus untuk pembelian elpiji 3 kg tersebut dapat diperluas fungsinya seperti untuk pembayaran listrik.
‎

"Bisa tidak suatu ketika seluruh penerima subsidi itu dikumpulkan dalam bentuk kartu itu. Sehingga dalam kartu itu ada gas, listrik bahkan, itu sedang dalam kajian‎," kata dia.
‎

Sebelumnya kenaikan harga elpiji non subsidi 12 kg diprediksi membuat permintaan elpiji subsidi 3 kg meningkat. Pemerintah pun tengah mempersiapkan dua skema yang memiliki kelebihan serta kekurangan.

"Ya terbuka atau tertutup, kalau tertutup itu administrasinya rumit. Skema terbuka harus stoknya yang cukup banyak," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Mantan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu menjelaskan, dirinya lebih memilih pada skema tertutup. Namun, ia memahami skema tersebut rumit untuk diterapkan.

JK menjelaskan, skema yang sedang dikaji pemerintah bertujuan agar golongan mampu tidak membeli elpiji yang disubsidi pemerintah. Distribusi tertutup akan diatur melalui kartu kendali.

Dengan kartu tersebut, harga elpiji 3 kg tidak lagi disubsidi dan harganya akan sama dengan elpiji 12 Kilogram. Setiap kartu nantinya akan diisi saldo sebesar Rp 42.000-Rp 45.000. Kartu ini nantinya akan dibagikan kepada rumah tangga yang dikategorikan miskin.‎ (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya