Banyak Perbedaan, MEA Diyakini Bakal Sukses

Akhir 2015, negara-negara Asean akan membuka pintu perekonomiannya dan terintegrasi dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 21 Apr 2015, 15:09 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2015, 15:09 WIB
Ilustrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (Foto: BNSP)
Ilustrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (Foto: BNSP)

Liputan6.com, Jakarta Akhir 2015, negara-negara Asean akan membuka pintu perekonomiannya dan terintegrasi dalam satu kelompok regional yaitu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Direktur perusahaan konsultasi manajemen global McKinsey & Company Oliver Tonby yakin, MEA bisa sukses meski masih banyak pihak yang meragukannya.

"Saya yakin. Jika ditanya, apakah MEA bisa sukses akhir tahun ini? Saya optimis MEA bisa sukses. Telah banyak pencapaian progresif selama pembahasan pembentukan MEA," tegas Tonby saat menjadi pembicara di salah satu sesi diskusi dalam acara World Economic Forum on East Asia 2015 di Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Dia menjelaskan, terdapat banyak perbedaan dalam MEA yang digawangi 10 negara ini termasuk di bidang, sosial ekonomi, budaya, kesenian, hingga kualifikasi tenaga kerja. Kesepuluh negara yang memiliki perkembangan ekonomi berbeda ini diyakini Tonby dapat beradaptasi dan terintegrasi dengan baik sebagai pusat bisnis regional.

"MEA dapat menjadi pusat penghubung antar negara menjadi satu market yang besar. Ini merupakan petualangan besar," katanya.

Tonby juga menuturkan, MEA memiliki banyak peluang bisnis hingga membantu penciptaan lapangan kerja. Dengan jumlah populasi dan pola penerimaan tenaga kerja yang berbeda, gagasan free flow people berkontribusi cukup signifikan bagi negara-negara Asean.

"Yang lebih penting saat ini adalah mengatasi berbagai hambatan yang ada. Lalu berhenti banyak bicara dan mari bertindak," tandasnya. (Sis/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya