Liputan6.com, Jakarta - Asean Economic Community atau lebih sering disebut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan berlangsung pada akhir 2015. Ini tentu menjadi ancaman masing-masing negara. Produk-produk negara di Asean akan mudah masuk ke‎ pasar di beberapa negara Asean, salah satunya Indonesia.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin)‎ DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengungkapkan tidak hanya dalam bentuk produk, namun tenaga kerja asing juga menjadi salah satu ancaman.
Wilayah Indonesia besar dan masih sangat berpotensinya pertumbuhan industri di Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi para buruh di negara-negara Asean.
Advertisement
"Tenaga kerja di Thailand, Filipina, Kamboja, Myanmar dan lainnya sudah siap masuk ke Indonesia dengan kompetensi dan keterampilan yang sudah mumpuni, bahkan mereka sudah belajar bahasa Indonesia dan budaya Indonesia ini merupakan ancaman serius bagi tenaga kerja kita," kata Sarman saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (1/5/2015).
Sarman menambahkan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia menjadi salah satu hal yang terus ditingkatkan oleh pemerintah untuk dapat bersaing dengan negara lain‎.
Hal itu didasari tenaga kerja Indonesia hampir 93 persen masih di dominasi lulusan sekolah dasar dan menengah, sementara hannya sekitar 7 persen yang berpendidikan diploma dan sarjana.
Untuk itu, dalam menghadapi May Day yang jatuh pada hari ini, Sarman menyarankan kepada para buruh untuk lebih mengisi waktunya dengan hal-hal bermanfaat, terutama meningkatkan kualitas dan produktivitas mereka.
"Pemerintah, pelaku usaha, serikat pekerja dan buruh itu sendiri harus bersama sama meningkatkan SDM tenaga kerja kita sehingga memiliki daya saing dan mampu mengisi pangsa kerja bukan saja di dalam negeri tapi juga di negara Asean lainnya," kata Sarman.
Salah satu hal yang perlu dilakukan, menurut Sarman, para buruh harus belajar bahasa Inggris, meski hal itu hanya bersifat dasar. Dengan begitu secara langsung akan meningkatkan kompetensi mereka. (Yas/Ahm)