Menperin Resmikan Pembangunan Pabrik Kertas Rp 4 Triliun

Menteri Perindustrian Saleh Husin meresmikan ground breaking Paper Machine 3 PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)

oleh Septian Deny diperbarui 22 Mei 2015, 18:38 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2015, 18:38 WIB
Saleh Husin
Saleh Husin (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin meresmikan peletakan batu pertama (ground breaking) Paper Machine 3 PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dengan nilai investasi sebesar Rp 4 triliun di Pelelawan, Riau, hari ini.

Saleh mengungkapkan, dengan pembangunan Paper Machine 3, menjadikan PT RAPP sebagai perusahaan kertas nasional pertama yang mampu memproduksi kertas dengan kecepatan 1,4 km per menit sehingga akan ada penambahan kapasitas sebesar 250 ribu ton per tahun berupa high grade digital paper.

"Saya menyambut baik ground breaking Paper Machine 3 yang nantinya akan meningkatkan jumlah dan kecepatan produksi pada PT RAPP yang turut mendorong pertumbuhan industri pulp dan kertas nasional di masa mendatang," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (22/5/2015).

Menurutnya, selama ini PT RAPP telah memberikan multiplier efek yang luas dengan berkontribusi menciptakan lapangan kerja kepada lebih dari 5.000 orang untuk tenaga kerja langsung dan sebanyak 90 ribu orang untuk tenaga kerja tidak langsung.

Di samping itu, PT RAPP merupakan salah satu produsen pulp dan kertas terbesar nasional dengan kapasitas produksi 2,8 juta ton pulp dan 820 ribu ton kertas yang memiliki standar internasional dan mampu bersaing di kancah global.

Saleh berharap pendirian Paper Machine 3 ini dapat diselesaikan dengan baik dan dapat menjadi sebuah langkah bagi PT RAPP untuk menjadi lebih sukses serta memberikan kontribusi maksimal  dalam memenuhi permintaan pasar pulp dan kertas baik di dalam negeri maupun ekspor.

Saat ini, Indonesia merupakan salah satu produsen pulp dan kertas terkemuka di dunia, di mana industri pulp menempati peringkat ke-9 dan industri kertas di posisi ke-6. Sedangkan, di tingkat Asia menempati peringkat ke-3 untuk industri pulp dan kertas nasional.

"Diharapkan sektor industri, khususnya industri pulp dan kertas yang mempunyai keunggulan kompetitif dapat lebih berperan dalam menggerakkan pembangunan nasional," katanya.

Kapasitas terpasang industri pulp dan kertas nasional masing-masing sebesar 7,93 juta ton per tahun untuk pulp dan 12,98 juta ton per tahun untuk kertas dengan realisasi produksi 6,4 juta ton per tahun pulp dan 10,4 ton per tahun kertas.

Sementara itu, kinerja ekspor pulp dan kertas masing-masing sebesar 3,50 juta ton pulp dengan nilai sebesar US$ 1,72 miliar dan 4,35 juta ton kertas dengan nilai sebesar US$ 3,75 miliar. Sedangkan impor pulp dan kertas masing-masing sebesar 1,62 juta ton pulp dengan nilai sebesar US$ 1,27 miliar dan 0,72 juta ton kertas dengan nilai sebesar US$ 1,36 miliar

Sementara itu, jika dilihat dari peluang pasar dunia dan dalam negeri, saat ini kebutuhan kertas dunia sekitar 394 juta ton, diperkirakan akan meningkat menjadi 490 juta ton pada 2020.

"Kebutuhan kertas dunia pun diperkirakan akan tumbuh rata-rata sebesar 2,1 persen per tahun. Selain itu, peluang pasar industri kertas dan percetakan dalam negeri terbuka untuk ditingkatkan dengan pertimbangan konsumsi kertas per kapita di Indonesia masih rendah sekitar 32,6 kg," tandasnya. (Dny/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya