Liputan6.com, New York - Woodside Priory School yang berdiri sejak 1957 kini menjadi salah satu sekolah termahal di dunia. Sekolah ini didirikan oleh seorang biksu Hungarian Benedictine bernama Fr. Egon Javor.
Sekolah ini menerima siswa dari kelas enam hingga 12. Setiap tahun sekolah ini menerima sekitar 370 siswa yang dibagi menjadi 15 hingga 18 siswa di dalam satu kelas.
Tak tanggung-tanggung, Priory menampung siswa dari 16 negara berbeda. Setiap tahun setiap orangsiswa dikenakan biaya pendidikan hingga US$ 53.925 atau Rp 717,9 juta (kurs: Rp 13.314/US$).
Advertisement
Seperti apa pola pendidikan yang ditanamkan Priory pada para siswanya? Simak ulasan singkatnya seperti dilansir dari laman BoardingSchoolReview, The Richest, prioryca.org dan sejumlah sumber lain, Jumat (10/7/2015):
Woodside Priory School
Woodside Priory School
Sekolah yang dikenal dengan sebutan The Priory ini terletak 40 menit dari San Francisco dan hanya 10 menit dari Stanford University. Priory merupakan sekolah asrama yang didirikan untuk siswa kelas 6 hingga 12.
Terletak di atas lahan seluas 50 hektare, Priory menawarkan kelas dengan jumlah siswa yang sedikit, membuat para guru lebih fokus dalam mengajar. Di sekolah tersebut, tersedia kurikulum persiapan masuk universitas, program kesenian dan program atletik yang sangat kompetitif.
Prioritas dari sekolah tersebut adalah untuk mendidik para siswa agar percaya diri, mampu menanggung tanggung jawab, saling menghormati di antara masyarakat, hingga kesenangan terhadap pola belajar. Tak hanya itu, Priory juga menekankan pembelajaran pada pengembangan diri siswa.
Advertisement
Biaya siswa lokal dan internasional
Biaya siswa lokal dan internasional
Priory mematok tarif yang berbeda untuk siswa lokal dan internasional. Tarif pendidikan untuk siswa internasional adalah US$ 53.925 per tahun, sementara siswa lokal hanya harus membayar US$ 37.250.
Tarif siswa internasional dipatok 22 persen lebih mahal. Meski begitu, 20 persen siswa mendapatkan beasiswa atau bantuan finansial, diberikan potongan sekitar lima persen dari bayaran sebenarnya.
Sebanyak 18 persen dari total siswa merupakan siswa internasional. Para siswa juga bebas bertanya pada guru mengingat itu merupakan sekolah asrama dengan jumlah guru yang melimpah dan berkualitas.
Fasilitas pendidikan
Fasilitas pendidikan
Priory menyediakan beberapa mata pelajaran asing bagi para siswanya termasuk Prancis, Jepang, dan Spanyol. Di bidang olahraga, Priory menyediakan lapangan basket, golf, tenis hingga sarana untuk olahraga polo air.
Para siswa juga disibukkan dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler menyenangkan seperti Jazz Band, Japanese Anime Club, Robotics, Open Art Studio, Intramural Soccer, hingga Fashion Design Club. Bagi yang suka film, siswa dapat bergabung dengan Cult Movies Club.
Para siswanya terkenal sangat aktif di bidang atletik dan kesenian. Bahkan di kelasnya, para siswa telah mempelajari persoalan politik dan pemerintahan negara. (Fik/Ahm)
Advertisement