Top 5 Bisnis: Lulusan Ini Paling Dicari Perusahaan di 2016

Mencari pekerjaan kadang bisa menjadi hal yang penuh tantangan bagi setiap lulusan universitas.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 18 Okt 2015, 10:01 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2015, 10:01 WIB
3 Alasan yang Bikin Punya Gelar Sarjana Jadi Hal Penting
Sudah lulus kuliah dan punya gelar sarjanakah kamu? :p

Liputan6.com, Jakarta - Mencari pekerjaan kadang bisa menjadi hal yang penuh tantangan bagi setiap lulusan universitas. Survei yang dilakukan oleh Michigan State University (MSU) menunjukkan jika tingkat rekrutmen oleh perusahaan diperkirakan naik 15 persen di setiap tingkat lulusan tahun depan.

Hasil survei tahunan tersebut melibatkan sebanyak 4.730 perusahaan di AS, termasuk jenis perusahaan untuk posisi penuh waktu, magang dan paruh waktu. Lulusan apa saja yang paling banyak dicari perusahaan pada tahun depan?

Informasi mengenai lulusan yang paling diburu perusahaan menjadi artikel bikin penasaran pembaca. Lengkapnya, berikut artikel paling populer di kanal bisnis Liputan6.com edisi Sabtu (18/10/2015):

1. Lulusan Ini Paling Laku pada 2016 Nanti

Beberapa sektor yang diproyeksikan menyerap banyak pekerja dan menjanjikan jenjang karir yang bagus bagi lulusan 2016, misalnya bidang konstruksi, pendidikan anak usia dini, layanan keuangan dan asuransi hingga Aviasi, otomotif, serta industri pertahanan dan keamanan. Sektor apa lagi yang paling banyak serap tenaga kerja?

2. Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bakal Berlanjut ke Cirebon

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung saat ini tengah dilakukan kajian terahir antara Konsorsium BUMN Indonesia dengan pihak China. ?Kajian tersebut dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menggugurkan proposal Jepang dengan pengajuan proyek yang sama.

Menteri BUMN, Rini Soemarno menjelaskan, proyek kereta cepat yang akan dimulai pada November 2015 ini nantinya akan menjadi kereta cepat pertama di ASEAN.

"Setelah saya lihat jalur, harusnya nanti kereta cepat Jakarta Bandung ini nyambung sampai ke Cirebon, Insya Allah pembangunan pertama ini putra-putri Indonesia bisa berpartispasi dalam mebangun jadi nanti bisa membangun untuk jalur selanjutnya," kata Rini.

3. Setelah Pensiun, Pebasket Michael Jordan Justru Tambah Kaya

Meskipun telah gantung sepatu, mantan pebasket NBA Michael Jordan(52) justru mampu mengumpulkan pundi-pundi uang yang cukup besar. Bahkan dirinya kini masih dalam kategori miliarder. Kekayaan Michael Jordan didapat dari gajinya sebagai atlet basket dan bisnis yang dilakoninya.

Mengutip Bussiner Insider, menurut Kurt Badenhausen dari Forbes, kekayaan Michael Jordan bertambah setelah adanya kesepakatan royalti untuk penggunaan namanya dalam produk Jordan Brand, anak perusahaan Nike, dimana Jordan mendapat US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun (estimasi kurs Rp 13.476 per dollar AS ) pada 2014.

Meskipun sudah pensiun sebagai atlet, Michael Jordan masih mendapat dukungan dari sponsor. Hal ini membuat Jordan sebagai atlet dengan bayaran tertinggi ketiga di dunia, di belakang Floyd Mayweather dan Manny Pacquiao.

4. Freeport Hanya Pekerjakan 8.100 Warga Papua

PT Freeport Indonesia yang beroperasi di tanah Papua belakangan menjadi banyak perhatian masyarakat. Itu dikarenakan adanya wacana pemerintah untuk mempercepat perpanjangan kontrak kerja Freeport? di Indonesia yang akan habis pada 2021.

Berbagai syarat tengah difinalisasi oleh pamerintah dalam nantinya negosiasi perpanjangan kontrak? dilakukan, termasuk salah satunya memperbanyak melibatkan masyarakat lokal, dalam hal ini warga Papua.

Vice President PT Freeport Indonesia Napoleon Sawai menjelaskan, total jumlah karyawan Freeport Indonesia saat ini sekitar 30 ribu orang. "Dari total itu, sekitar 26-27 persen pekerja orang Papua," kata Napoleon di Jakarta, Sabtu (17/10/2015).

Dijelaskannya dari total 27 persen warga papua yang bekerja di Freeport atau sekitar 8.100 orang, ada beberapa orang yang sampai saat ini ditempatkan di posisi-posisi penting dalam manajemen perusahaan.

5. Laju Penguatan Rupiah Tertahan dalam Sepekan

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan sepanjang pekan ini setelah sempat melaju kencang pada pekan sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh adanya peluang dari Bank Indonesia (BI) untuk melakukan pelonggaran moneter.

Mengutip data Bloomberg, Sabtu (17/10/2015), pada Jumat (12/10/2015) rupiah ditutup di angka 13.540 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan pembukaan perdagangan di awal pekan ini atau pada Senin (12/10/2015), yang ada di level 13.408 per dolar AS.

Sedangkan pada pekan sebelumnya, rupiah mampu menguat tajam dari level 14.503 per dolar AS pada Senin (5/10/2015), menjadi 13.412 per dolar AS pada Jumat (9/10/2015).

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia mencatat rupiah melemah dari 13.466 per dolar AS di awal pekan menjadi 13.534 per dolar AS di akhir pekan.

(Ndw/Igw)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya