Liputan6.com, Jakarta - Desa Membagun telah menjadi konsep strategis bagi pembangunan nasional yang bersifat dari bawah ke atas (bottom up). Partisipasi masyarakat desa adalah salah satu kunci sukses pembangunan nasional yang dinahkodai pemerintahan Jokowi-JK.
Pendapat ini disampaikan Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Prof. Dr. Sadu Wasistiono, MS dalam peluncuran Indeks Desa Membangun (IDM)Â di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Jakarta, Senin (19/10).
Menurut Sadu, proses pembangunan sudah tidak bisa lagi menjadikan masyarakat desa sebagai obyek, apalagi sekedar penonton. Masyarakat desa harus menjadi pelaku utama pembangunan, sehingga upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa menjadi keniscayaan.
"Proses pembangunan dan menemukan inovasi itu kata kuncinya. Inisiatif kreatifitas masyarakat desa harus ditingkatkan dalam konsep pembangunan yang bersipat bottom up seperti sekarang," ujarnya.
Untuk daerah tertinggal, lanjut dia, harus ada pendampingan intensif sekaligus transfer ilmu agar kelak masyarakat bisa meningkatkan partisipasinya dalam pembangunan. Termasuk pendampingan dalam memberi pelayanan agar desa tertinggal bisa segera membangun.
Sadu juga mengingatkan bahwa kementerian dan lembaga lain sebaiknya tidak lagi hanya terfokus pada program-program non pemberdayaan langsung ke desa, karena sistem itu tidak bisa membangkitkan partisipasi masyarakat.
"Yang penting sekarang program itu harus memberi titik tekan pada pemberdayaan masyarakat desa. Kalau program haya bersifat top down dari pusat ke desa, maka tak ada sisi pemberdayaannya," tandas Sadu.
Untuk diketahui, pada Senin (19/20/2015) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi meluncurkan Indeks Desa Membangun (IDM). Indeks tersebut diharapkan bisa dijadikan rujukan untuk mengentaskan jumlah desa tertinggal dan meningkatkan jumlah desa mandiri di seluruh Indonesia.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar menjelaskan, IDM yang diluncurkan ingin meletakkan prakarsa dan kuatnya kapasitas masyarakat sebagai basis utama dalam proses kemajuan dan pemberdayaan desa.
“IDM ini lebih komperhensif jika dibandingkan dengan Indeks Pembangunan Desa, karena IDM ini mengedepankan pendekatan yang bertumpu kepada kekuatan sosial, ekonomi dan ekologi, tanpa melupakan kekuatan politik, budaya, sejarah, dan kearifan lokal," jelasnya.
Dengan berbagai pendekatan tersebut diharapkan IDM bisa dipergunakan dengan baik oleh pemerintah sebagai acuan dalam melakukan afirmasi, integrasi dan sinergi pembangunan, maka kondisi masyarakat desa yang sejahtera, adil, dan mandiri seperti yang dicita-citakan tidak mustahil untuk diwujudkan. (Tanti/Gdn)
Pembangunan Harus Rangsang Inovasi dan Partisipasi Masyarakat
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi meluncurkan Indeks Desa Membangun (IDM) pada Senin (19/10/2015).
diperbarui 19 Okt 2015, 20:44 WIBDiterbitkan 19 Okt 2015, 20:44 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ciri-Ciri Liver Bermasalah: Panduan Lengkap Kesehatan Hati
Ciri ACL: Gejala, Penyebab, dan Penanganan Cedera Ligamen Lutut
Jika Bermain Seperti saat Melawan Vietnam di Piala AFF 2024, Pelatih Filipina Optimis Bisa Menang melawan Timnas Indonesia
Seri Penutup Pameran Wuling Digelar di Kelapa Gading, Ini Promo Menariknya
Ciri-Ciri Diare: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Trik Praktis Bersihkan Nanas agar Lebih Nikmat dan Bebas Rasa Gatal di Lidah
Manfaat Luar Biasa Cincau untuk Menurunkan Kolesterol dan Mendukung Jantung Sehat
Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024, Skuad Garuda Waspadai Dua Pemain Kunci The Azkals Ini!
The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps pada Desember 2024
Kreator YouTube Kini Bisa Batasi Penggunaan Video untuk Pelatihan AI
Indepay Networks dan Indosat Fasilitasi Transaksi Instan Tanpa Biaya
Peluang Karier di Industri Kripto dan Blockchain Terbuka Lebar, Siapa Minat?