‎BKPM Janji Fasilitasi Tol dan Jalur KA di Kawasan Industri

JIIPE ini sebagai salah satu model pengembangan kawasan industri yang terpadu dengan pelabuhan (deep sea port).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Nov 2015, 10:09 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2015, 10:09 WIB
 kawasan industri JIIPE di Gresik, Jawa Timur.
kawasan industri JIIPE di Gresik, Jawa Timur. (Foto: Ilyas Istianur/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gresik - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bakal memfasilitasi para pengembang kawasan industri untuk membicarakan dengan kementerian terkait dalam membangun fasilitas pendukung di kawasan industri tersebut.

Kepala BKPM, Franky Sibarani mencontohkan, untuk saat ini dirinya telah memfasilitasi pembicaraaan dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) yang berada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun jalan tol untuk kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.

"Ini akan jadi contoh kawasan industri yang terintegrasi, ‎kalau ada tol maka pintu masuk timur bisa tersampaikan ke seluruh pelosok di pulau jawa," kata Franky, Rabu (11/11/2015).

‎Tak hanya jalan tol, sebagai kawasan industri yang terintegrasi dan memiliki luas wilayah 3.000 hektare, jalur kereta api juga menjadi satu fasilitas distribusi yang penting untuk‎ kawasan industri tersebut.


Untuk itu BKPM bersama dengan pengelola kawasan telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan persetujuan dalam pembangunan jalur kereta api tersebut.

‎"Yang tidak kalah penting BKPM sedang fasilitasi proses kawasan ini terkonek dengan jalur kereta api, artinya meski keberadaan kawasan industri ini ada di timur itu bisa memenuhi kebutuhan arus barang ke arah barat," papar Franky.

Sementara di kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Pelindo III (Persero) Djarwo Surjanto menambahkan saat ini kawasan industri ini memiliki jarak dengan jalur ganda jalur KA sekitar 10 kilometer (km). Sehingga, diperkirakannya bukan satu hal yang sulit untuk menyambungkan jalur ka tersebut ke kawasan JIIPE.

‎Djarwo menambahkan, sebagai salah satu pemegang saham di kawasan industri ini, Pelindo III bakal terus mengembangkan fasilitas pelabuhan yang saat ini sudah terbangun.

‎"Dari arah laut kita sudha punya pintu yang dermaga memiliki kedalaman 13 meter, nanti kita akan kembangkan ke 16 meter sesuai dengan perkembangan kawasan industri ini, di sini juga ada pusat logistik berikat," ujar Djarwo.

JIIPE merupakan kawasan industri yang dibangun dari hasil join venture PT Pelindo III (persero) dengan PT Aneka Kimia Corporindo Tbk. JIIPE memiliki kawasan industri seluas 2.933 hektare, dilengkapi pelabuhan laut seluas 406 hektare dan kawasan hunian seluas 77 hektare.

Nilai total investasi pengembangan kawasan industri ini sebesar Rp 50 triliun. Saat ini, JIIPE sedang memasuki masa konstruksi yang dilakukan oleh dua BUMN yaitu PT Hutama Karya dan Waskita Karya. Dalam proses konstruksi ini, terserap 1.500 tenaga kerja langsung, di mana 90 persen berasal dari masyarakat di sekitar kawasan industri, yaitu Kecamatan Bungah dan Kecamatan Manyar Gresik.

Hingga kini, sudah ada lima perusahaan yang akan membangun di kawasan industry JIIPE, yaitu perusahaan smelter, petrokimia, dan pengolahan garam untuk industri. Kelima perusahaan sedang melakukan konstruksi dan dapat menyerap sekitar 5.000 tenaga kerja langsung.

Sementara itu, seluruh kawasan industri ini dapat menyerap sekitar 60 ribu tenaga kerja langsung. JIIPE ini sebagai salah satu model pengembangan kawasan industri yang terpadu dengan pelabuhan (deep sea port) yang mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah namun tidak membebani anggaran APBN.

Dari data BKPM investasi pembangunan kawasan industri yang masuk dalam sektor prioritas pariwisata dan kawasan, untuk periode Januari-September 2015 tercatat kenaikan 127,3 persen dari tahun sebelumnya Rp 79,8 triliun menjadi Rp 181,2 triliun. Sedangkan dari sisi minat investasi tercatat dari 22 Oktober 2014 hingga 2 Oktober 2015 total US$ 11 miliar minat investasi di sektor pariwisata dan kawasan‎. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya