Liputan6.com, Jakarta Kenaikan gaji merupakan hal yang menggembirakan bagi pekerja. Demikian pula yang dirasakan para pegawi negeri sipil (PNS).
Dompet Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Badan Pusat Statistik (BPS) kian tebal karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menaikkan tunjangan kinerjanya. Kebijakan tersebut tertuang dalam Perpres Nomor 122 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di BPS.
Artikel tentang kenaikan tunjangan kinerja ini pun menuai perhatian pembaca Liputan6.com. Berikut daftar berita lainnya, Senin (30/11/2015):
Advertisement
1. PNS Girang Jokowi Naikkan Tunjangan Kinerja BPS
Dompet Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Badan Pusat Statistik (BPS) kian tebal karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menaikkan tunjangan kinerjanya. Kebijakan tersebut tertuang dalam Perpres Nomor 122 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di BPS.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengapresiasi langkah Presiden dengan menyesuaikan tunjangan kinerja Kementerian atau Lembaga, termasuk BPS. Hal ini sesuai dengan hasil evaluasi penerapan reformasi birokrasi di lingkungan BPS.
2. Menginap di Hotel Ini Bikin Liburan Anda Tak Terlupakan
Anda sedang berencana melakukan liburan yang mengesankan dan tidak terlupakan? Anda harus mencoba menginap di lima hotel yang sangat mengesankan ini.
Hotel-hotel ini menawarkan sensasi menginap yang berbeda dengan hotel lainnya. Ada yang menawarkan sensasi istana dan juga ada yang menawarkan sensasi makan dan tidur bersama satwa liar.
3. Tak Digubris Pemerintah, Buruh Ancam Gelar Aksi Demo Lebih Besar
Perjuangan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menuntut tiga hal akan berlanjut pada pekan depan, setelah aksi mogok nasional 24-27 November lalu tidak digubris pemerintah.
Ada beberapa langkah yang bakal ditempuh oleh KSPI yaitu mulai dari demo, judicial review (hak uji materil) ke Mahkamah Agung (MA) hingga mendesak DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk menilik Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
4. Masuknya Renminbi Jadi Mata Uang Dunia Bisa Rugikan China
International Moneter Fund (IMF)berencana akan mengakui Renminbi, yang merupakan mata uang negara China, sebagai mata uang dunia kelima pada Senin (30/11/2015). Ekonom melihat langkah IMF ini justru bisa menjadi pisau bermata dua yang siap melukai China.
Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Tony Prasetyantono menjelaskan, penggunaan Renminbi sebagai mata uang internasional tidak selalu menguntungkan China. "Kalau Renminbi diinternasionalisasikan, yang rugi malah China," ungkapnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Minggu (29/11/2015).
5. Tarif Listrik Turun pada Desember, Cek Daftarnya di Sini!
PT PLN (Persero) menyatakan tarif listrik bagi pelanggan yang sudah tidak disubsidi mengalami penurunan pad Desember 2015 jika dibandingkan dengan November 2015. Penurunan tersebut untuk mentaati Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 31 Tahun 2014 yang telah diubah dengan Permen ESDM Nomor 09 Tahun 2015 mengenai tariff adjustment yang diberlakukan setiap bulan.
Pelaksana Tugas Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto menjelaskan, perubahan tarif listrik tersebut menyesuaikan perubahan nilai tukar mata rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), harga minyak dan inflasi bulanan.(Nrm/Igw)