Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin menyatakan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai awal tahun ini menjadi peluang bagi industri komponen otomotif di dalam negeri. Dengan MEA ini, pasar komponen otomotif menjadi lebih luas.
Menurut dia, industri komponen dalam negeri memiliki peluang besar untuk dikembangkan. Beberapa faktornya pendorongnya antara lain semakin maraknya industri perakitan, meningkatnya kebutuhan komponen dan suku cadang untuk layanan purna jual (after sales).
"Apalagi, pasar otomotif di dalam negeri maupun di ASEAN terus tumbuh," ujarnya di Jakarta, Jumat (8/1/2016).
Baca Juga
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, penjualan kendaraan bermotor di ASEAN telah mencapai angka lebih dari 3,1 juta unit pada 2015, di mana Indonesia mengisi pasar dengan jumlah penjualan mendekati angka 1,3 juta unit kendaraan.
Menurut Saleh, hal ini memberi ruang bagi industri komponen untuk bermitra dengan prinsipal otomotif global baik membangun pabrik baru atau menambah kapasitas produksi.
"Maka, setiap kesempatan ajang promosi otomotif harus memberi manfaat bagi industri lokal. Di setiap langkah, national interest memang menjadi fokus kita," kata dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, pengembangan pasar bagi industri komponen lokal dapat dilakukan melalui ajang pameran otomotif. Oleh sebab itu ke depan pihaknya berharap pameran otomotif baik skala nasional maupun internasional menjadi kesempatan mendongkrak pemasaran komponen lokal.
"Pameran yang dihadiri prinsipal, pelaku industri, hingga konsumen menjadi sarana ‘branding’ komponen otomotif kita. Pemilik pabrik dapat menunjukkan hasil produksi, membangun citra produk berkualitas dan tepercaya pada pemakai akhir serta mengembangkan kemitraan usaha," tandasnya. (Dny/Ndw)