Begini Wajah Baru Bandara Husein Sastranegara Bandung

PT Angkasa Pura II mengembangkan Bandara Husein Sastranegara, Bandung senilai Rp 180 miliar

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 03 Apr 2016, 14:50 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2016, 14:50 WIB
[Bintang] Yang Perlu Diketahui dari Peringatan Konferensi Asia Afrika 2015
Bandara Husein Sastranegara, Bandung | via: airport.co.id

Liputan6.com, Jakarta - Bandara Husein Sastranegara, Bandung yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) kini tampil dengan wajah baru, nyaman, berkapasitas besar dalam menampung arus penumpang mulai April 2016. Penumpang akan dimanjakan dengan sentuhan nuansa art gallery di bandara tersebut.

Menurut Director of Airport Service & Facility Angkasa Pura II, Ituk Herarindri, penampilan baru di Bandara Husein Sastranegara merupakan hasil pembangunan yang dimulai sejak 29 September 2014. Dengan keberhasilan proyek tersebut, bandara yang menjadi kebanggaan warga Jawa Barat ini sudah bisa dinikmati mulai April 2016. 

“Melalui pengembangan dan pembangunan terminal, wajah baru bandara akan menyuguhkan kenyamanan berlipat ganda karena areanya lebih luas, lebih nyaman, dan bernuansa art gallery,” kata Ituk dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (3/4/2016).

Ia berharap dengan perubahan bandara yang lebih nyaman dan luas membuat penumpang domestik maupun wisatawan asing dapat merasakan manfaatnya. Seperti diketahui, Bandung merupakan salah satu destinasi turis dari Singapura, Malaysia, dan China. Dalam 3 tahun terakhir, angka wisatawan mancanegara yang melancong ke kota Bandung terus mengalami kenaikan.

Melongok lebih jauh, wajah baru bandar udara ini mengambil tema "modern with traditional nuances airport". Desain bangunan terinspirasi arsitektur tradisional atap rumah khas Jawa Barat, yakni Leuit (tempat menyimpan gabah) dan Julang Ngapak (rumah tradisional Sunda), serta senjata tradisional khas Jawa Barat, yaitu kujang. Didominasi warna biru, mengambil dari hasil pengolahan tanaman tarum.

Bandara Husein Sastranegara mengusung konsep Butik Bandara. Interior di dalamnya didesain dengan suasana seperti di galeri, termasuk pameran lukisan dan alunan musik tradisional. Pada dinding-dindingnya, dipajang karya-karya seni dan videotron pariwisata. Di lengkapi pula dengan perpustakaan, ruang internet, dan fasilitas lainnya.

Ituk menambahkan, proyek pembangunan dan perluasan mencakup perluasan terminal penumpang dari 5 ribu meter persegi menjadi 17 ribu meter persegi dengan nilai proyek dari Angkasa Pura II mencapai Rp 180 miliar.

"Dengan diperluasnya terminal, kapasitas tampung terminal akan meningkat signifikan menjadi 3,4 juta penumpang per tahun atau lebih tinggi dibandingkan sebelum pengembangan yang hanya 750 ribu penumpang," jelas Ituk.

Pada area komersial setelah pengembangan memiliki luas sekitar 3 ribu meter persegi atau jauh lebih luas dibandingkan sebelumnya yang hanya 500 meter persegi. Sementara itu, untuk landasan masih mengandalkan satu landas pacu berukuran 2.500 meter x 45 meter yang bisa mengakomodasi penerbangan dengan pesawat sekelas Boeing 737-800 NG, Airbus A320, dan Boeing 737-900 ER.

Maskapai yang beroperasi di Bandara Husein Sastranegara, antara lain AirAsia, Lion Air, Garuda Indonesia, Citilink, Express Air, Silk Air, Wings Air, Susi Air, dan Tiger Air. Bangunan baru bandara ini akan difokuskan pada penerbangan domestik, sedangkan bangunan hasil pengembangan melayani penerbangan internasional.

"Perubahan wajah Bandara Husein Sastranegara juga diharapkan menjadi contoh bagi bandara lain untuk mencapai target menjadi world class airport," harap Ituk. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya