Top 3: Jembatan Apung Pertama di Indonesia

Pemerintah berencana membangun jembatan apung pertama di Indonesia.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 06 Mei 2016, 07:45 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2016, 07:45 WIB
Jembatan Pak Kasih Tayan (Foto: Kementerian PU-PR)
Jembatan Pak Kasih Tayan (Foto: Kementerian PU-PR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun jembatan apung pertama di Indonesia. Jembatan ini akan menghubungkan Desa Ujung Alang dan Desa Klaces, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Jembatan apung sepanjang 40 meter ini akan menjadi jembatan dengan teknologi apung pertama di Indonesia dan rencananya dipasang pada Mei ini.   
 
“Dipilihnya teknologi apung untuk jembatan ini dikarenakan setelah dilakukan pengamatan, lokasi di mana jembatan ini akan dipasang tidak dimungkinkan untuk membangun jembatan dengan teknologi pancang,”  kata Arie Setiadi Moerwanto, Kepala Balitbang Kementerian PUPR.

Informasi mengenai pembangunan jembatan apung tersebut menjadi artikel paling diburu pembaca. Lengkapnya, berikut tiga berita paling populer di kanal bisnis Liputan6.com:


1. Cilacap Bakal Punya Jembatan Apung Pertama di RI

Pembangunan jembatan apung pertama di Indonesia ini awalnya adalah usulan dari Mantan Menko Bidang Kemaritiman Dwisuryo Indroyono pada 2015.

Kemudian pada pada awal 2016 ini, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan) memulai perancangan jembatan dan langsung melakukan trial assembly jembatan apung pada Januari hingga April 2016. Baca selengkapnya di sini!

2. CEO Ini Raup Total Bayaran hingga Rp 1,95 Triliun

Namanya mungkin tak sepopuler Facebook atau Google, tapi perusahaan ini mampu memberikan paket gaji dengan angka sangat fantastis.

NantKwest, sebuah perusahaan bioteknologi yang memerangi kanker, mampu memberikan bayaran senilai US$ 148 juta atau Rp 1,95 triliun (asumsi kurs Rp 13.195 per dolar Amerika Serikat) pada CEO Patrick Soon-Shiong. Simak selengkapnya di sini!

3. Apa Kabar Tank Produksi Gabungan RI dengan Turki?

Indonesia melalui PT Pindad (Persero) menyepakati untuk bekerjasama memproduksi (joint production) kendaraan perang jenis tank medium bersama Turki, melalui perusahaannya FNSS Defense System pada 2013. Nantinya, hak kekayaan intelektual akan menjadi milik kedua negara.

Lalu bagaimana perkembangan dari kerja sama ini? Baca selengkapnya di sini!
 
(Ndw/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya