Gebrakan Pembangunan Pemerintahan Jokowi dalam 2 Tahun Terakhir

Presiden Jokowi mengatakan pada tahun percepatan pembangunan ini, pemerintah fokus pada tiga langkah terobosan.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Agu 2016, 11:42 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2016, 11:42 WIB
20160816-Sidang-MPR-Jakarta-Jokowi-FF
Presiden Jokowi berfoto bersama dengan pimpinan DPR dan MPR serta lembaga tinggi negara sebelum menuju ruang sidang tahunan MPR RI di ruang rapat paripurna 1 Gedung Nusantara, Jakarta, Selasa (16/8). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menguraikan beberapa langkah pembangunan yang telah dan akan dilakukan pemerintah dalam dua tahun terakhir. Mulai dari percepatan pembangunan infrastruktur, penyiapan kapasitas produktif dan Sumber Daya Manusia serta deregulasi dan debirokratisasi.

"Pada tahun percepatan pembangunan ini, pemerintah fokus pada tiga langkah terobosan untuk pengentasan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kesenjangan sosial," jelas Jokowi dalam Pidato Kenegaraan di Depan Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Menurut Jokowi, melalui percepatan pembangunan infrastruktur, Indonesia perlu membangun sarana infrastruktur secara lebih merata di seluruh Tanah Air guna memperkuat konektivitas antarwilayah dan memperkecil ketimpangan dan kesenjangan sosial.

Akselerasi pembangunan infrastruktur logistik meliputi jalan, pelabuhan, bandara, dan rel kereta api. Sedangkan akselerasi pembangunan infrastruktur strategis mencakup pembangkit listrik, telekomunikasi, irigasi, dan perumahan rakyat.
 
Dia menuturkan, dalam dua tahun terakhir, pemerintah telah mempercepat pembangunan jalan nasional sepanjang 2.225 km, jalan tol sepanjang 132 km, dan jembatan sepanjang 16.246 m, atau sebanyak 160 jembatan.

Pada 2016, target pembangunan jalan nasional sepanjang 703 km dan jembatan sepanjang lebih dari 8.452 m. Pembangunan kereta api tidak hanya dilakukan di Pulau Jawa, tetapi juga di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Sampai sekarang jalur kereta api yang beroperasi telah mencapai sepanjang 5.200 Kilometer Spoor (Km’sp). Pada 2015, 179,33 Km’sp telah selesai dibangun dan 271,5 Km’sp sedang dalam proses pembangunan.

Selain itu juga sedang dibangun kereta untuk transportasi perkotaan seperti Mass Rapid Transportation (MRT), Light Rail Train (LRT), serta commuter line.
 
Untuk program tol laut, Pemerintah telah menetapkan 24 pelabuhan sebagai Simpul Jalur Tol Laut. Sebagai pendukung, turut dibangun 47 pelabuhan non-komersil dan 41 pelabuhan sedang dalam proses pembangunan. Target pemerintah membangun 100 pelabuhan pada 2019.

Pemerintah juga menyiapkan kapal. Sebanyak 3 kapal pada 2015 dan 30 kapal ditargetkan pada 2016. "Ini untuk mewujudkan gagasan kita menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Lautan adalah masa depan bangsa, Jalesveva Jayamahe," kata dia.

Pembangunan dan pengembangan bandar udara juga dipercepat sebagai wujud pembangunan Jembatan Udara. Di 2016, Sembilan bandar udara telah dikembangkan sehingga memiliki standar yang lebih tinggi, dan enam bandar udara telah resmi dibuka pada tahun 2016.

Dalam hal jalur penerbangan, pemerintah dikatakan telah menemukan solusi untuk mengatasi kepadatan jalur penerbangan Utara Pulau Jawa. Dapat saya sampaikan bahwa perencanaan untuk membuka jalur penerbangan Selatan Pulau Jawa sekarang ini sudah dimulai.
 
Perihal penyediaan listrik, program 35.000 MW terus dipacu. Program 35.000 MW kita pantau secara ketat dan cermat. "Kita ingin memastikan program ini terlaksana dengan lancar dan dapat mencapai target rasio elektrifikasi 100 persen di tahun 2019. Ketika itu terjadi, Indonesia akan bebas dari byar-pet. Usaha kecil dan industri rumah tangga dapat berjalan lancar dan anak-anak dapat belajar di malam hari dengan penerangan lampu listrik yang memadai," dia melanjutkan.

Percepatan pembangunan infrastruktur tersebut, baik infrastruktur logistik maupun infrastruktur strategis, Jokowi menegaskan dengan tidak melupakan kelestarian alam. Pemenuhan target rasio kelistrikan juga mengutamakan penggunaan energi baru dan terbarukan.

Selain itu juga dilakukan percepatan pembangunan waduk dan embung untuk memperkuat program Ketahanan Air. Pada tahun 2016 ini, dilakukan percepatan penyelesaian 22 waduk yang sedang dibangun, 8 waduk baru, 387 embung/situ baru, dan rehabilitasi 71 embung/situ.

Bersamaan dengan pembangunan infrastruktur yang mengedepankan kelestarian alam itu, pemerintah melakukan konservasi lahan gambut dan pencegahan pembakaran. Pemerintah tidak ada toleransi pada pelaku pembakaran lahan gambut dan hutan karena tindakan itu termasuk kejahatan kemanusiaan.
 
Kemudian untuk mempercepat lahirnya inovasi-inovasi teknologi informasi dan menjadikan Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, pemerintah terus meningkatkan kualitas dan jangkauan infrastruktur telekomunikasi.

Dari segi modernitas, pemerintah telah mengaktifkan teknologi 4G. Sedangkan untuk jangkauannya, Pemerintah meneruskan pembangunan Palapa Ring yang telah menghubungkan 400 Kabupaten/Kota dengan jaringan serat optik di tahun 2015.

Sampai dengan April 2016, telah diselesaikan tahap persiapan dan sudah siap dilaksanakan pembangunan Palapa Ring Paket Barat dan Paket Tengah untuk menjangkau makin banyak daerah di Tanah Air.
 
Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan akan rumah bagi masyarakat, tahun 2016 ini Pemerintah menargetkan pembangunan 1 juta rumah. Sebanyak 700 ribu rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan 300 ribu rumah untuk non-MBR.(Dny/Nrm)
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya