PGN Tak Pikirkan Untung Saat Gelar Program Bajaj Gas Gratis

PGN telah menyediakan 700 bajaj gas bagi masyarakat untuk dapat menikmati transportasi secara gratis pada 14 hingga 20 Agustus 2016.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Agu 2016, 13:23 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2016, 13:23 WIB
700 Bajaj Gratis Siap Layani Masyarakat Jakarta
Penumpang sedang naik menggunakan bajaj di MRU PGN Station IRTI Monas, Jakarta, Minggu (14/08). Perusahaan Gas Negara mengkampanyekan pemanfaatan gas bumi yang aman, efisien dan ramah lingkungan. (Liputan6.com/Fery Pradolo).

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) memastikan tidak memikirkan keuntungan saat menggelar fasilitas naik bajaj gas gratis bagi warga DKI Jakarta, yang menjadi bagian program Ayo Kita Ngegas Merdeka.

Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup mengatakan, PGN telah menyediakan 700 bajaj gas bagi masyarakat untuk dapat menikmati transportasi secara gratis pada 14 hingga 20 Agustus 2016 ke seluruh wilayah DKI Jakarta.‎

"Jadi seminggu lagi masyarakat bisa manfaatkan bajaj gas ini untuk pergi ke sekolah, ke pasar, tempat kerja bahkan wisata di wilayah DKI Jakarta tanpa bayar," kata Heri di Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Direktur PT Gagas Energi Indonesia anak usaha PGN Achmad Cahyadi melanjutkan, program bajaj gratis merupakan wujud ‎bakti BUMN Kepada negeri. Program tersebut sudah dua kali dilakukan.

Menurut dia, program tersebut menitik beratkan pada pengabdian PGN untuk negeri. Sebab itu perseroan tidak memikirkan keuntungan meski menggratiskan biaya angkut bajaj. "Ini sebetulnya lebih kontribusi PGN sebagai BUMN tidak harus memikirkan keuntungan," tutur Achmad.

Menurut Achmad, selain menjadi rangkaian program BUMN Hadir Untuk Negeri dan HUT RI ke-71, program ini juga merupakan komitmen PGN dalam mengkampanyekan pemanfaatan gas bumi yang ramah lingkungan, aman dan efisien.

"Karena itu, kami menyebut gas bumi sebagai energi baik karena memiliki benefit besar yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat antara lain untuk memasak ibu-ibu rumah tangga, pembangkit listrik, hotel, restoran sampai untuk transportasi seperti bus, angkutan kota (angkot), hingga bajaj," tutup dia. (Pew/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya