Jokowi Ingin Pengusaha Muda Lebih Banyak Berperan

Pemerintah telah berkomitmen untuk terbuka dan lebih kompetitif dalam menghadapi persaingan global.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Agu 2016, 20:11 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2016, 20:11 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pengusaha Indonesia untuk berperan lebih besar pada perekonomian nasional.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pengusaha Indonesia untuk berperan lebih besar pada perekonomian nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pengusaha Indonesia yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk berperan lebih besar pada perekonomian nasional. Terlebih lagi Indonesia saat ini harus menghadapi berbagai tantangan ekonomi, baik dalam maupun luar negeri.

Jokowi mengatakan, pada era‎ 1970-1980-an peran HIPMI dalam perekonomian Indonesia sangat dominan. Hal tersebut diharapkan bisa kembali terulang pada era globalisasi seperti saat ini.

"Kalau kembali ke belakang di 1970-1980, kelihatan sekali ‎kiprah HIPMI. Dan kita berharap juga pada era ini HIPMI juga mengambil peran besar dalam pembangunan ekonomi, baik yang berada di Jakarta maupun di daerah," ujar dia dalam acara Silaturahmi dan Dialog Nasional Ikatan Senior HIPMI (ISHI)‎ di Jakarta, Jumat (26/8/2016)‎.

Jokowi menjelaskan, saat ini merupakan era yang sulit bagi Indonesia dan negara-negara di seluruh dunia. Buktinya, pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia ‎mengalami tren menurun, bahkan ada yang minus. Namun Indonesia masih beruntung karena masih bisa tumbuh dikisaran 4 persen-5 persen.

"Tantangan yang dihadapi, bukan mudah. Banyak negara yang turun 2 persen, 1,5 persen. Bahkan ada negara yang sudah dalam posisi minus 3, minus 5. Itu kondisi yang setiap hari saya ikuti. Itu tantangan berat dihadapi. Maka, kebijakan besar kita keluarkan,"‎ kata dia.

Selain itu, lanjut Jokowi, pemerintah juga telah berkomitmen untuk terbuka dan lebih kompetitif dalam menghadapi persaingan global. Menurut dia, dua hal tersebut sudah bisa lagi dihindari oleh Indonesia pada era seperti saat ini.

"Komitmen kita adalah keterbukaan dan kompetisi. Karena itu adalah dua hal‎ yang memang mau tak mau harus dilakukan. Kompetisi ngomong atau tidak, sudah antara negara sudah di depan kita. Kompetisi antara negara, antar kawasan sudah tidak bisa ditolak. MEA sudah terbuka dan saya kira keterbukaan seperti itu akan terus antara kawasan. Dan di 2018 sudah buka-bukaan informasi mengenai perbankan‎, yang tidak bisa kita dicegah lagi," tandas dia. (Dny/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya