Presiden Minta Menko Darmin Terus Awasi Kebijakan Deregulasi

Presiden Jokowi mengatakan i saat kondisi ekonomi seperti ini, iklim investasi yang baik sangat diperlukan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 16 Sep 2016, 17:26 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2016, 17:26 WIB
20150909- Jokowi Umumkan Tiga Paket Kebijakan Ekonomi-Jakarta
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap pertama di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/9/2015). Pemerintah mengeluarkan tiga paket kebijakan ekonomi (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan masih banyaknya aturan yang justru menghambat investasi di Indonesia. Parahnya lagi, aturan ini justru muncul di tingkat di bawah menteri.

Atas masalah itu, Jokowi langsung menegur Menko Perekonomian Darmin Nasution. Teguran itu disampaikan saat rapat terbatas terkait APBN 2016 dan RAPBN 2017.

"Deregulasinya agar terus kita lakukan pak Menko, tidak berhenti karena saya lihat sudah ada yang dipotong, ada muncul lagi aturan-aturan di tingkat di bawah menteri yang itu juga menurut saya sangat mengganggu," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/9/2016).

Dia menegaskan, di saat kondisi ekonomi seperti ini, iklim investasi yang baik sangat diperlukan. Adanya deregulasi untuk menjamin kemudahan berusaha harusnya bisa mempermudah masuknya investasi ke dalam negeri.

"Nanti akan saya tunjukkan masih banyak dipotong di sini muncul, di aturan-aturan yang lainnya, enggak ada artinya kalau kita terus-terusan seperti ini. Saya tunjukkan nanti pada suatu saat, pada rapat yang lebih khusus," imbuh Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta pelaksanaan paket kebijakan 1 sampai 13 yang sudah dicanangkan pemerintah harus terus dipantau. Sehingga dampaknya dapat dirasakan masyarakat secara signifikan.

"Sehingga inefisiensi di semua lini bisa kita kurangi besar-besaran, bisa kita hilangkan. saya, target kita itu enggak ada yang lain," pungkas Jokowi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya