Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong akan meneruskan program-program yang telah disusun oleh pendahulunya, Franky Sibarani.
Thomas mengungkapkan, di dalam Kabinet Kerja‎, dirinya bersama Franky merupakan pihak yang banyak memberikan masukan terkait deregulasi kebijakan. Dan setelah ada hasilnya, tentu kebijakan-kebijakan deregulasi yang berkaitan dengan investasi akan dia teruskan.
‎"Pak Franky dan saya merupakan kubu reformis ekonomi di kabinet. Kita banyak inisiatif di deregulasi. Saya bilang BKPM sudah sejak 1980-an selalu menjadi ujung tombak reformasi ekonomi dan deregulasi. Kita harus terus menjaga peran BKPM di situ," ujar dia di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (28/7/2016).
Advertisement
Baca Juga
Sementara untuk mengatasi gap antara komitmen dan realisasi dari investasi, Thomas mengatakan hal tersebut tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Oleh sebab itu, dirinya berkomitmen untuk menjaga deregulasi aturan di bidang investasi guna mengurangi gap tersebut.
‎"Seperti Pak Presiden mengatakan nggak ada jalan pintas. Harus reformasi, deregulasi, harus menyederhanakan harus memperbaiki pelayanan termasuk di daerah," kata dia.
Selain itu, Thomas Lembong juga meminta kerja sama dari semua kementerian dan lembaga terkait untuk bisa menarik investasi sebanyak-banyaknya ke Indonesia. Sebab menurut dia, investasi merupakan kunci dari kemajuan ekonomi sebuah negara.
‎"Di sidang kabinet closing statement mengenai investasi. Bahwa investasi adalah kunci dari segala-galanya. Mohon semua kementerian membuka lebar lebar kepada investor dan investasi. Jadi memang realisasi lebih kepada masalah kita di dalam," tandas dia. (Dny/Gdn)