BRI Targetkan Penyaluran KUR di 2017 Capai Rp 71 triliun

Pemerintah sendiri menganggarkan penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp 110‎ triliun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 31 Jan 2017, 20:34 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2017, 20:34 WIB
20160909-118 BUMN dan BUMD Ikuti Pameran BUMN di JCC-Jakarta
Model sedang menggunakan smart table di gerai Bank BRI pada event IBD Expo 2016 di Jakarta, Kamis (8/9). Bank BRI menyuguhkan Hybrid Machine yang dapat digunakan langsung untuk multi transaksi perbankan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan masih menjadi bank yang paling dominan dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menjadi program pemerintah. Pemerintah sendiri menganggarkan penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp 110‎ triliun.

"Untuk 2017, BRI menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp 71 triliun," tegas Direktur Utama BRI Asmawi Syam di kantornya, Selasa (31/1/2017).

Asmawi menjelaskan, untuk 2017 pihaknya akan menyalurkan KUR ke sektor-sektor yang produktif. Sesuai dengan keinginan pemerintah, target penyaluran KUR di sektor produktif ini meningkat dari tahun lalu 25 persen, tahun ini menjadi 40 persen.

Saat ini, dikatakan Asmawi, banyak barang-barang yang dikonsumsi masyarakat Indonesia, namun masih bersumber dari impor. Untuk itu, diharapkan banyaknya KUR yang disalurkan ke sektor produktif tersebut bisa meningkatkan produksi dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan meningkatkan lapangan kerja.

"Harusnya 40 persen itu kurang, kalau bisa tahun depan naikkan 50 persen, tahun berikutnya 60 persen, supaya kita bisa ciptakan lapangan kerja dan bisa menuhi kebutuhan sendiri," terang dia.

Sepanjang 2016, BRI mencatatkan penyaluran KUR sebesar Rp 69,4 triliun. Nominal itu telah disalurkan ke 3,9 juta debitur di seluruh Indonesia. Dengan angka tersebut, BRI memiliki kontribusi 91,1 persen dari total penyaluran KUR nasional. (Yas)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya