Liputan6.com, Jakarta Dua bank pelat merah, Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah mengumumkan pembagian dividen tahun buku 2024.
Berdasarkan informasi yang sudah disampaikan dalam keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini, Rabu 23 April 2024 merupakan jadwal pembagian dividen BBRI dan BMRI.
Baca Juga
Dari sisi besaran per saham, dividen Bank Mandiri paling besar di antara bank himbara lainnya, yakni Rp 466,18 per saham. Disusul BNI Rp 374,05 per saham, BRI Rp 343,40 per saham. Sementara dividen yang dibagikan BTN yakni Rp 53,57 per saham.
Advertisement
Total Dividen Rp 43,5 Triliun
BMRI memberikan dividen tunai Rp 43,5 triliun untuk laba tahun buku 2024 atau setara Rp 466,18 per lembar saham. Keputusan itu diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS pada Selasa, 25 Maret 2025. Dividen yang diberikan Bank Mandiri setara 78% dari laba bersih perseroan pada 2024 yakni Rp 55,8 triliun untuk tahun buku 2024.
Sebelumnya BMRI membagikan dividen tunai tahun buku 2023 sebesar 60% dari laba bersih konsolidasi, atau sekitar Rp 33,03 triliun, yang setara dengan Rp 328,73 per saham. Hingga 31 Desember 2024, Bank Mandiri membukukan saldo laba ditahan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 12,27 triliun dengan ekuitas Rp 313,47 triliun.
Pada perdagangan hari ini, saham BMRI naik 2,97 persen ke posisi 4.860 saat berita ditulis. Dalam sepekan, harga saham BMRI naik 4,97 persen namun turun 14,74 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).
Â
Dividen BBRI
Sementara BRI mengumumkan pembagian dividen tunai Rp 51,74 triliun untuk tahun buku 2024 setara Rp 343,4 per saham.
Rasio dividen yang dibagikan BRI kepada pemegang sahamnya yakni 85,32%. Rencana ini telah mendapat restu pemegang saham dalam RUPST perseroan yang diselenggarakan pada 24 Maret 2025.
BRI sebelumnya melakukan pembayaran dividen interim tahun buku 2024 sebesar Rp 135 per lembar saham dengan total nilai mencapai Rp 20,33 triliun pada Januari. Adapun BBRI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 60,15 triliun pada 2024, tumbuh 0,09% dibandingkan periode sebelumnya yakni Rp 60,1 triliun.
Per 31 Desember 2024, perseroan membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 215,07 triliun. Bersamaan dengan itu, total ekuitas tercatat sebesar Rp 323,19 triliun.
Saham BBRI naik 3,58 persen ke posisi 3.760. Dalam sepekan, saham BBRI naik 3,01 persen namun turun 7,84 persen YTD.
Â
Advertisement
Kinerja 2024
Bank Mandiri membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 55,8 triliun pada akhir tahun 2024 naik 1,31 persen yoy. Bersamaan dnegan itu, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 19,5 persen menjadi Rp 1.670,55 triliun per Desember 2024.
Dari sisi pendanaan, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tertinggi dicatatkan oleh Bank Mandiri. Hingga akhir 2024, DPK Bank Mandiri tercatat tumbuh sebesar 7,73 persen yoy menjadi Rp 1.699 triliun, didorong oleh kenaikan signifikan pada segmen giro dan tabungan.
Porsi CASA mencapai 80,3 persen dari total DPK, mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam mengoptimalkan pendanaan berbasis dana murah. Pertumbuhan CASA tersebut terutama didorong oleh peningkatan tabungan yang tumbuh 13,4 persen yoy menjadi Rp 665 triliun, serta giro yang mengalami ekspansi sebesar 3,6 persen yoy menjadi Rp 606 triliun.
Adapun BRI berhasil mencatatkan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 60,64 triliun, naik tipis atau 0,36 persen yoy. Pada tahun buku 2024, BRI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 1.354,64 triliun atau naik 6,97 persen yoy.
Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 1.365,45 triliun. DPK ini terdiri dari tabungan, giro, dan deposito dengan rincian tabungan Rp 544 triliun, giro Rp 374 triliun, dan deposito Rp 446 triliun.
