PLTGU Cilegon Andalan Pasokan Listrik Jawa Bali

‎PLTGU Cilegon di Banten memproduksi listrik hingga 665 MW, meski kapasitas terpasangnya mencapai 740 MW.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Apr 2017, 18:07 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2017, 18:07 WIB
20160309-Konsumsi Listrik Nasional 2016 Naik 11,4 Persen-Jakarta
Petugas mengendalikan pipa saluran gas di PLTGU Jakarta, Rabu (9/3). PLN memperkirakan konsumsi listrik nasional pada tahun 2016 diperkirakan mencapai 225 terrawatt hour (twh) atau meningkat 11,4 persen dibandingkan tahun 2015 (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Cilegon Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Cilegon, Banten menjadi andalan pemasok listrik di Wilayah Jawa Bali‎. Pembangkit berkapasitas 665 Mega Watt (MW) tersebut dioperatori PT Indonesia Power.

General Manager PLTGU Cilegon Zudhi Rakhmanto mengungkapkan, ‎PLTGU ini memproduksi listrik hingga 665 MW, meski kapasitas terpasangnya mencapai 740 MW. Produksi ini menyesuaikan dengan kebutuhan lis‎trik. "Listrik yang kami hasilkan sekarang sekitar 660-665 MW," kata Zuhdi, di PLTGU Cilegon, Banten, Kamis (6/4/2017).

Zuhdi melanjukan, produksi listrik PLTGU Cilegon disalurkan melalui transmisi 150 kiloVolt (kV) yang masuk dalam sistem jaringan kelistrikan Jawa Bali. Konsumen utama dari pembangkit tersebut adalah industri di kawasan Banten.

"Listrik yang kami produksi utamanya dinikmati industri Banten," dia menambahkan.

Menurut Zuhdi, PLTGU Cilegon merupakan satu-satunya pembangkit yang saat ini menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) di kawasan Banten. Sementara yang lainya merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang memakai batu bara sebagai bahan bakarnya.

Kebutuhan gas PLGU Cilegon dipasok China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) SES Ltd sebanyak 80 BBTU yang berasal dari Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi (Migas) South East Sumatera (SES) dan PT Perusahaan Gas Negara (persero) sebanyak 30 BBTU.

"PLTGU ini satu-satunya yang menggunakan gas, jadi ada beberapa pembangkit yang dikelola Indonesia Power, PLTU Lontar, PLTU Suralaya," tandas Zuhdi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya