Wika Bangun 1.362 Unit Rusun di Stasiun Senen

Dari 3 tower, terdapat 1 tower yang diperuntukan masyarakat berpengahasilan rendah (MBR).

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 08 Okt 2017, 07:12 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2017, 07:12 WIB
Hunian Berbasis TOD Mulai Dibangun di Pondok Cina
Maket proyek pembangunan rumah susun dengan konsep TOD, Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Senin (2/10). Proyek ini dalam rangka percepatan pembangunan program satu juta rumah dan mengurangi angka backlog perumahan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melalui anak usahanya yakni PT Wika Gedung bekerjasama dengan PT KAI akan membangun hunian vertikal dengan konsep transit oriented development (TOD) di Stasiun Pasar Senen Jakarta. Wika Gedung akan membangun 3 menara (tower) di wilayah tersebut.

Direktur Human Capital dan Pengembangan Investasi PT Wika Gedung Nur Al Fata mengatakan, perseroan akan membangun 1.362 unit. Unit tersebut akan diperuntukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 480 unit dan masyarakat menengah bawah (middle low) 882 unit.

"Total 1.362 unit," kata dia kepada Liputan6.com di Jakarta seperti ditulis Minggu (8/10/2017).

Rumah susun tersebut memiliki beberapa tipe. Di antaranya tipe studio dan 2 kamar tidur.

Sebelumnya, dia mengatakan, pencanangan tiang pertama (groundbreaking) akan dilaksanakan pada 10 Oktober 2017 mendatang."Insya Allah kalau nggak ada halangan Menteri, tanggal 10 Oktober-an nanti," kata dia.

Dari 3 tower, terdapat 1 tower yang diperuntukan masyarakat berpengahasilan rendah (MBR). Dia mengatakan, alokasi untuk MBR sekitar 30 persen. "Nanti kan peraturannya minimal 20 persen-30 persen untuk MBR, sisanya kita jual ke pasar biasa," ujar dia.

Nur mengatakan, hunian dengan konsep TOD ini merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan hunian layak. Dia mengatakan, kendati akan groundbreaking namun hunian tersebut belum bisa dipasarkan. Saat ini, pihaknya tengah mengurus perizinan untuk pemasaran.

"Insya Allah tanggal 10 Oktober (groundbreaking), jadi emang ini kan fast track pemerintah mempercepat pembangunan rakyat, penjualan sama perizinan. Harusnya bukan fast track, tapi yang penting perizinan dilakukan duluan, kan ada tahapannya kalau tahapannya itu kan bisa jualan," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya