Menhub Minta Pemprov DKI Beri Insentif ke Pengembang Kawasan TOD

Budi Karya juga berpesan kepada para kontraktor dan pengelola nantinya untuk membuka peluang swasta terlibat dalam pengembangan TOD

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Agu 2017, 14:19 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2017, 14:19 WIB
Rusun Konsep TDO di Tanjung Barat Resmi Dibangun
Menhub Budi Karya Sumadi memberi sambutan saat meresmikan pembangunan proyek rumah susun dengan konsep Transit TOD di Jakarta, Selasa (15/8). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan kelonggaran izin pembangunan gedung-gedung tinggi atau Floor Area Ratio (FAR) di kawasan Transit Oriented Development (TOD).

Setidaknya saat ini ada dua proyek besar moda transportasi berbasis rel yang tengah di bangun di Jakarta dan sekitarnya, yaitu Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT). Kedua proyek ini nantinya akan didesain memiliki beberapa TOD.

"Saya minta DKI untuk proaktif memberikan bonus atau insentif ke swasta dalam hal FAR, agar masyarakat Jakarta tidak kemana-mana, karena ada hunian, perkantoran dan transportasi di sini," kata Budi Karya di Hotel Grand Dhika, Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Tidak hanya ke Pemprov DKI Jakarta, Budi Karya juga berpesan kepada para kontraktor dan pengelola nantinya untuk membuka peluang swasta terlibat dalam pengembangan TOD ini. Selain akan lebih maksimal, dengan adanya swasta akan menghemat anggaran pemerintah.

Budi Karya menambahkan, TOD ini dalam lima tahun ke depan akan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di Jabodetabek. Maka dari itu pengebangan ini harus dilakukan secara terencana dengan baik.

Salah satu yang diupayakan adalah bekerjasama dengan berbagai negara yang sudah memiliki pengalaman panjang dalam pengembangan TOD ini. Seperti salah satunya Inggris.

"Inggris negara yang tau persisi penangan dan develop TOD dengan bagus. Oleh karenanya saya minta MRT dan LRT serta Masyarakat Kereta Api (Maska) untuk melakukane exercise dengan baik, developer boleh melaksanakan, tapi saya ingin bahwasanya orang yang punya kopetensi di bidangnya harus dilibatkan disini (swasta), karena kalau tidak TOD ini akan terbuang percuma," tutup Budi Karya.

Perusahaan Inggris minati pengembangan TOD

Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia bekerjasama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan Masyarakat Kereta Api (Maska) hari ini menyelenggarakan dialog antara pengusaha asal Inggris dengan para pengembang proyek kereta api di Indonesia.

Acara ini difokuskan pembahasan mengenai pengembangan Transit Oriented Development (TOD) di proyek kereta pai di Jabodetabek. Dua proyek yang menjadi daya tarik dan dibahas adalah TOD yang ada di jalur Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT).

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi yang menghadiri acara ini mengatakan TOD ini dalam lima tahun ke depan akan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di Jabodetabek. Maka dari itu pengebangan ini harus dilakukan secara terencana dengan baik.

"Ini harus ada percepatan yang dilakukan sehingga seperti Dukuh Atas, Fatmawati bisa difungsikan dengan cara yang baik. Inggris negara yang tau persisi penangan TOD ini di develop dengan bagus," kata Budi Karya di Hotel Grand Dhika, Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Duta Besar Inggris untuk Indonesia Mozzam Malik menambahkan dalam dialog tersebut setidaknya ada 12 perusahaan asal Inggris yang hadir dan siap untuk diajak kerjasama dalam pembangunan TOD di Poryek MRT da LRT. Semua perusahaan memiliki spesialis dalam pengembangan TOD.

Di Inggris, seperti misalnya di Birmingham Station sudah menjadi konsep ideal TOD yang patut untuk dicontoh. Di sana, TOD sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat sekitar.

"Kami siap berbagai pengalaman kami dan banyak perusahaan Inggris yang siap untuk mendukung Menteri Perhubungan dan tokoh lain untuk memperluas transportasi umum di Indonesia. Karena ini keperluan besar untuk masyarakat Indonesia ke depannya," tutup dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya