Dosen Harvard Bongkar Rahasia Sukses Gates dan Zuckerberg

Dosen Harvard yang juga mantan pengajar Gates dan Zuckerberg, Harry Lewis, membeberkan rahasia sukses dua miliarder ini kala kuliah.

oleh Vina A Muliana diperbarui 21 Okt 2017, 06:02 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2017, 06:02 WIB
Mark Zuckerberg dan Bill Gates `Kompakan` Investasi Energi Bersih
Program yang bernama Breakthrough Energy Coalition ini ditujukan untuk mengembangkan teknologi energi zero-carbon (energi bersih) di Bumi

Liputan6.com, New York - Apa persamaan dari Bill Gates dan Mark Zuckerberg? Selain sama-sama menyandang status sebagai miliarder, dua pria ini merupakan mahasiswa drop out dari kampus mentereng dunia, Harvard.

Keduanya juga mampu menemukan ide bisnis dari balik dinding asrama mahasiswa yang merupakan cikal bakal dua perusahaan teknologi terkaya dunia.

Sukses yang direguk Bill Gates dan Mark Zuckerberg bukanlah tanpa permulaan. Dosen Harvard yang juga mantan pengajar Gates dan Zuckerberg, Harry Lewis, membeberkan rahasia sukses dua miliarder ini kala kuliah.

Harry Lewis merupakan profesor di bidang matematika dan ilmu komputer. Seperti disadur dari Forbes, Sabtu (21/10/2017), ia mengajar Bill Gates yang masih duduk di bangku kuliah pada 1976, pula menjadi dosen Mark Zuckerberg di tahun 2002.

Lewis ingat betul, saat Bill Gates masih menyandang status sebagai mahasiswa, miliarder satu ini rela tidak tidur untuk menemukan solusi baru untuk program komputer yang ia ajar. Zuckerberg juga pernah meminta izin Lewis untuk memakai namanya dalam sebuah situs jaringan sosial yang ia buat.

Ada satu pengalaman yang membekas di ingatan Lewis tentang Bill Gates. Ia pernah memberikan tes matematika sulit yang harus dipecahkan seluruh mahasiswa di kelasnya. Sayang, saat jam perkuliahan berakhir, tak ada satu pun mahasiswa di kelas yang berhasil memecahkan soal matematika tersebut.

Keesokan harinya, Bill Gates muda datang ke ruangan Lewis untuk memberikan jawaban dari soal matematika yang dilemparkannya kemarin. Meski jawaban yang diberikan Gates tidak spektakuler, Lewis mengaku jawaban Bill Gates sedikit lebih baik dibanding cara penyelesaian yang biasa dipakai mahasiswa lain.

Lewis juga mengapresiasi Gates yang rela begadang untuk mendapat jawaban tersebut meski saat itu ia sudah berhasil membangun prototipe Microsoft bersama rekannya, Paul Allen.

Miliarder Bill Gates saat masih muda

"Dia (Bill Gates) benar-benar menunjukkan bakat di usianya yang masih muda," tuturnya.

"Dia bisa saja meniti karier sebagai profesor di Universitas. Ia menunjukkan kemauan sebagai siswa yang senang teka-teki, tantangan dan pembuktian ke orang-orang bahwa ia mampu melakukan hal yang orang lain tak bisa lakukan," lanjut Lewis.

 Simak video pilihan di bawah ini:

 

Cerita sukses Mark Zuckerberg

Lain Bill Gates, lain pula Mark Zuckerberg. Kemampuan akademis Zuckerberg memang tidak terlalu diingat oleh Lewis. Tapi, mahasiswa satu ini memang pernah meminta izin Lewis untuk menggunakan namanya dalam membangun sebuah situs jaringan sosial.

Mark Zuckerberg di asrama kampus Harvard (Sumber: Business Insider)

Situs tersebut Zuckerberg namakan Six Degrees to Harry Lewis. Tak beberapa lama, situs itu ternyata menjadi cikal bakal The Facebook yang Zuckerberg luncurkan pada 2004.

Profesor Harvard ini percaya kesuksesan yang diraih Gates dan Zuckerberg bukanlah sebuah kebetulan. Dua miliarder ini dinilai punya kemampuan yang jarang dimiliki orang lain.

"Gates dan Zuckerberg sama-sama mampu memberikan fokusnya pada sesuatu yang dipandang sebelah mata oleh orang-orang," ungkap Lewis.

Dosen Harvard ini juga tidak setuju banyak orang yang mengasosiakan kesuksesan Gates dan Zuckerberg bisa diraih tanpa harus masuk ke perguruan tinggi.

"Orang suka mengatakan, 'Oh, ini membuktikan bahwa Anda tidak memerlukan pendidikan tinggi', padahal tidak seperti itu. Gates dan Zuckerberg sama-sama melewati pendidikan menengah (SMA) terbaik. Keduanya berpendidikan sangat baik sebelum menginjakkan kaki di kampus Harvard," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya