Tolong Wanita Beli Bensin, Tunawisma Ini Dapat Rp 4,9 Miliar

Tunawisma ini mampu mendapat rejeki tak terduga berkat menolong wanita yang ia tidak kenal sebelumnya.

oleh Vina A Muliana diperbarui 29 Nov 2017, 03:05 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2017, 03:05 WIB
Kate McClure dan tunawisma yang menolongnya, Johnny Bobbit Jr. (philly.com)
Kate McClure dan tunawisma yang menolongnya, Johnny Bobbit Jr. (philly.com)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap kebaikan pasti akan diganjar balasan yang setimpal. Itulah yang dialami oleh seorang tunawisma asal Philadelphia, Amerika Serikat Johnny Bobbit Jr. Berkat menolong wanita tidak dikenal untuk mendapatkan bensin, Johnny kini mengantongi rejeki nomplok senilai US$ 362 ribu atau Rp 4,9 miliar (asumsi kurs Rp 13.502 per dolar Amerika Serikat). Kok bisa?

Kisahnya dimulai saat ia menolong Kate McClure. Kala itu, wanita asal New Jersey tersebut sedang berkendara menuju Philadelphia untuk berkunjung ke rumah temannya. Sayang, ia tidak menyadari kalau bensinnya menipis dan harus menepi di pinggir jalan.

Melihat hal tersebut, Johnny pun langsung menghampirinya. Johnny kemudian meminta Kate untuk mengunci pintu mobil karena tahu jalanan Philadelphia kala malam bisa tidak aman.

Tak disangka, tidak selang beberapa lama Johnny kembali dengan membawa sebuah kaleng berwarna merah berisi bensin. Ia membelinya dengan uang US$ 20 terakhir yang ia miliki di kantongnya. Johnny dengan ikhlas memberi bensin tersebut agar Kate bisa kembali melanjutkan perjalanan.

Kebaikan yang dilakukan Johnny sangat menyentuh hati wanita 27 tahun tersebut. Namun karena kala itu ia tidak memiliki uang tunai, Kate pun berjanji untuk 'mengembalikan' uang yang telah diberikan Johnny padanya.

Setelah kejadian itu, Kate memiliki ide untuk memulai penggalangan dan melalui situs Gofundme.com untuk membantu kebutuhan Johnny. Dalam situs itu ia menulis bahwa "Johnny tidak meminta uang sepeser pun" dan "Aku berharap bisa melakukan sesuatu yang lebih untuk laki-laki yang tak egois ini, yang berusaha keras untuk membantuku hari itu".

Tak disangka, uang yang ia dapat dari penggalangan dana tersebut sangatlah banyak. Dilaporkan philly.com, Rabu (29/11/2017), uang patungan di situs Gofundme sudah mencapai US$ 362 ribu atau Rp 4,9 miliar. Sebanyak 12.900 penyumbang dilaporkan menyumbang untuk kampanye yang dilakukan Kate.

Menurut Kate, jika jumlah itu sudah terkumpul, ia bisa memberikannya kepada Bobbitt Jr. agar dibelikan rumah dan keperluan lain. Uang ini tentu jauh dari target awal yang hanya mencapai Rp 135 juta.

Kate merespons donasi itu dengan mengajak Bobbit ke sebuah hotel untuk merayakan Thanksgiving. Sementara tempat tinggal Johnny tunawisma asal Philadelphia ini bakal ditentukan kemudian.

"Saya sangat bersyukur dengan donasi yang diberikan kepada Tuan Bobbit. Saya percaya yang dia perlukan adalah istirahat di tempat yang hangat," kata Kate.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Dua Hari Sekali Miliarder Lahir di Wilayah Ini

Sebelumnya total kekayaan seluruh miliarder di dunia melonjak ke angka US$ 6 triliun. Hal ini diungkap oleh laporan terbaru yang dirilis UBS pada Kamis lalu.

Laporan itu menyebut, total kekayaan taipan dunia bisa meningkat 17 persen berkat banyaknya miliarder baru di wilayah Asia. Pertumbuhan di sektor bahan, industri, keuangan dan teknologi.

"Secara tidak langsung, Anda dapat mengatakan bahwa pemerintah, regulator, dan bank sentral mungkin telah berkontribusi terhadap penciptaan kekayaan para miliarder ini," tutur kepala riset UBS Josef Stadler seperti dilansir dari CNBC, Jumat 27 Oktober 2017.

UBS melaporkan, meski Amerika Serikat masih menjadi wilayah dominan untuk penyimpanan kekayaan miliarder, tren terkini justru memperlihatkan Asia bisa menjadi daerah alternatif. Jika tren ini terus berlanjut bukan tidak mungkin Asia akan menggantikan Amerika Serikat dalam empat tahun mendatang.

Lebih lanjut Stadler mengatakan, meningkatnya jumlah miliarder ini juga tidak menjadikan ketimpangan semakin besar.

"Jika Anda lihat pada faktanya, 1.500 miliarder ini mampu memberikan lapangan kerja pada 28 juta orang. Itu ekuivalen dengan jumlah tenaga kerja di Inggris," tutur dia.

Miliarder baru kebanyakan berasal dari industri teknologi. "Ini juga menjadi fakta yang bagus di mana bisnis yang berbasis teknologi bisa memberikan 98 persen manfaatnya pada masyarakat," jelas Stadler.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya