Diresmikan 11 Desember, Berapa Harga Tiket Kereta Bandara Soetta?

Keberadaan KA Bandara Soekarno-Hatta ini diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk berkendara transportasi umum.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Des 2017, 20:46 WIB
Diterbitkan 06 Des 2017, 20:46 WIB
Penampakan Kereta Bandara (Ilyas/Liputan6.com)
Penampakan Kereta Bandara (Ilyas/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bogor- Kereta Bandara Soekarno-Hatta direncanakan resmi beroperasi pada 11 Desember 2017. Sarana ini akan menjadi alternatif masyarakat saat menuju Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng.

Lantas berapa harga tiket moda transportasi tersebut?

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, kemungkinan tiket kereta Bandara Soetta ini akan dibanderol Rp 70 ribu-Rp 80 ribu. Harga ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar Rp 100 ribu.

"Iya ada indikasi kita Rp 70 ribu-Rp 80 ribu.(Tidak j‎adi Rp 100 ribu?) Y‎a enggak, kan Rp 70 ribu-Rp 80 ribu," ujar dia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/12/2017).

Menurut Budi, ada sejumlah alasan untuk menetapkan harga tiket kereta bandara di kisaran Rp 70 ribu-Rp 80 ribu. Salah satunya soal daya beli masyarakat. Namun demikian, untuk tahap awal pengoperasian, tarif tiket yang berlaku sebesar Rp 50 ribu.

"(Harga Rp 50 ribu?) I‎ya itu kan sampai tanggal 1 (Januari), setelah itu Rp 70 ribu-Rp 80 ribu. Pertimbangannya daya beli masyarakat, terus kita cari sponsor," tandas dia.

Tonton Video Pilihan Berikut:

Jadi Transportasi Alternatif

Direktur Utama Railink Heru Kuswanto menambahkan, keberadaan KA Bandara Soekarno-Hatta ini diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk berkendara transportasi umum.

Kemudian ke depan terjadi pengalihan sebagian pemerjalan berbasis jalan raya ke pemerjalan berbasis jalan rel pada koridor Jakarta-Bandara.

Di sisi lain, keberadaan KA Bandara ini diharapkan mampu menambah alternatif berkendara transportasi umum bagi masyarakat dan memperbaiki akses Bandara terbesar di Indonesia ini.

"Pengalaman membuktikan bahwa pengoperasi KA Bandara Kualanamu ternyata mampu memperbaiki rating Bandara Kulanamu terkait aksesibilitas," tambah Heru.

Dalam struktur proyek kereta bandara ini, terdapat pembagian tugas antara induk perusahaan (PT KAI dan PT Angkasa Pura II) dan anak perusahaan (PT Railink).

Investasi sarana dilakukan oleh PT Railink dengan membeli electric multiple unit (EMU) atau Kereta Rel Listrik (KRL) baru dari Konsorsium Bombardier Transportation Swedia dan PT INKA sebanyak 10 trainset KRL (6 car per trainset).

Adapun kapasitas per trainset sebanyak 272 penumpang. Total pengadaan trainset tersebut memiliki nilai US$ 70,407 juta dengan pendanaan melalui sindikasi perbankan (BRI, BNI, Mandiri, BCA) dan self financing PT Railink. Lama produksi sarana oleh Konsorsium Bombardier dan INKA selama 16 bulan sejak dibuka LC.

"Dengan 10 trainset yang dimiliki PT Railink, mampu mengoperasikan paling tidak 124 KA per hari dengan headway setiap 15 menit sekali dan waktu tempuh Manggarai-Bandara Soetta dengan total daya angkut 33.728 tempat duduk per hari," dia menjelaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya