Uji Coba, Kecepatan KA Bandara Soetta Capai 50 Km/Jam

PT Railink kembali uji coba KA Bandara mulai dari rute Stasiun Manggarai hingga Stasiun Bandara Soetta. Saat uji coba, KA bandara makin baik

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Des 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 06 Des 2017, 11:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Ilyas I)
Mewahnya KA Bandara (Foto:Liputan6.com/Ilyas I)

Liputan6.com, Jakarta - PT Railink terus melakukan uji coba tanpa penumpang komersial Kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) atau KA Bandara Soetta, Cengkareng. Uji coba tersebut terus membuahkan kemajuan.

Terbaru, kemarin Railink kembali menguji coba KA Bandara mulai dari rute Stasiun Manggarai hingga Stasiun Bandara Soetta. Satu kemajuan yang diperoleh adalah kecepatan kereta semakin meningkat.

"Kalau sebelumnya waktu bersama Menteri BUMN itu lintas baru dari Batu Ceper ke Bandara kecepatan kereta hanya 20-30 km/jam, kemarin sudah bisa melaju hingga 50 km/jam," kata Humas Railink Diah Suryandari kepada Liputan6.com, Rabu (6/12/2017).

Pihak Railink akan terus melakukan stabilisasi rel sehingga nantinya kecepatan bisa mencapai minimal 70 km/jam, sehingga waktu tempuh Stasiun Manggarai hingga ke Stasiun Bandara Soetta bisa 55 menit.

Tidak hanya uji coba kecepatan, tetapi juga melihat kesiapan KA Bandara secara keseluruhan baik dari sisi sarana, imfrastruktur, fasilitas, serta sistem tiket menuju operasional KA Bandara.

Di antaranya, kini sudah tersedianya lounge, komersial area dan tempat menunggu yang nyaman di Stasiun Sudirman Baru. Selain itu penumpang juga dimanjakan dengan fasilitas KA Bandara yang serasa di pesawat.

Diah menuturkan, KA Bandara memang sempat mengalami gangguan teknis saat perjalanan yang terletak pada pantograph. "Evaluasi dan perbaikan terus kami lakukan, untuk itu kenapa uji coba secara berkala perlu dilakukan menjelang operasional KA Bandara nanti," ujar Diah.

Saat ini Railink sedang melakukan evaluasi bersama pihak- pihak terkait termasuk INKA sebagai rekanan kami dalam pengadaan sarana agar hal serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Seperti diketahui, Railink telah menyiapkan 10 trainset KA Bandara yang siap beroperasi. Untuk tahap awal, akan dioperasionalkan 82 perjalanan yang dilayani 7 trainset.

"Sehingga masih ada 3 trainset yang standby sebagai cadangan jika terjadi kondisi darurat," tutur Diah.

KA Bandara Soetta ini dijadwalkan akan diresmikan Presiden Joko Widodo di awal bulan ini, hanya saja sampai saat ini masih menunggu jadwal dari Istana Kepresidenan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Menteri Rini: KA Bandara Contoh Proyek Karya Anak Bangsa

Menteri BUMN Rini Soemarno mengapresiasi perkembangan proyek KA Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Rini menargetkan proyek tersebut akan diresmikan Presiden Jokowi pada awal Desember 2017.

Kebanggaan Rini Soemarno terhadap proyek itu tidak terlepas dari adanya sinergi BUMN. Dia mengklaim, teknologi yang digunakan mayoritas hasil karya anak bangsa.

"Ini selain KAI, persinyalan dari LEN, keretanya bagus dari INKA, bahkan sistem ticketing dibuat sendiri oleh Railink. Jadi ini pembangunannya adalah sinergi antar-BUMN. Jadi betul-betul jadi karya anak bangsa," ungkap Rini di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Kamis 28 November 2017.

Sementara itu, Direktur Utama Railink Heru Kuswanto menambahkan, keberadaan KA Bandara Soekarno-Hatta ini diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk berkendara trasportasi umum dan ke depan terjadi pengalihan sebagian pemerjalan berbasis jalan raya ke pemerjalan berbasis jalan rel pada koridor Jakarta-Bandara.

Di sisi lain, keberadaan KA Bandara ini diharapkan mampu menambah alternatif berkendara transportasi umum bagi masyarakat dan memperbaiki akses Bandara terbesar di Indonesia ini.

"Pengalaman membuktikan bahwa pengoperasi KA Bandara Kualanamu ternyata mampu memperbaiki rating Bandara Kulanamu terkait aksesibilitas," tambah Heru.

Dalam struktur proyek KA BSH ini, terdapat pembagian tugas antara induk perusahaan (PT KAI dan PT Angkasa Pura II) dan anak perusahaan (PT Railink).

Investasi sarana dilakukan oleh PT Railink dengan membeli electric multiple unit (EMU) atau Kereta Rel Listrik (KRL) baru dari Konsorsium Bombardier Transportation Swedia dan PT INKA sebanyak 10 trainset KRL (6 car per trainset).

Adapun kapasitas per trainset sebanyak 272 penumpang. Total pengadaan trainset tersebut memiliki nilai US$ 70,407 juta dengan pendanaan melalui sindikasi perbankan (BRI, BNI, Mandiri, BCA) dan self financing PT Railink. Lama produksi sarana oleh Konsorsium Bombardier dan INKA selama 16 bulan ssjak dibuka LC.

"Dengan 10 trainset yang dimiliki oleh PT Railink, mampu mengoperasikan paling tidak 124 KA per hari dengan headway setiap 15 menit sekali dan waktu tempuh Manggarai-Bandara Soetta dengan total daya angkut 33.728 tempat duduk per hari," ucap Heru.

Peresmian pengoperasian KA Bandara Soetta ini rencananya dilakukan oleh Presiden Jokowi sekitar tanggal 1-4 Desember 2017 sambil menunggu arahan dari Kementerian BUMN.

Pada tahap awal pengoperasian hingga 31 Desember 2017, diberlakukan tarif promosi antara Rp 20 ribu-30 ribu. Namun, per 1 Januari 2018 diterapkan tarif normal Rp 100 ribu.

Perlu diketahui, jarak tempuh yang dilayani KA BSH antara Manggarai sampai Bandara Soetta sepanjang 36,3 km dengan rincian, jalur eksisting (Manggari-Batuceper) sepanjang 24,2 km dan jalan baru (Batuceper-Bandara Soetta) sepanjang 12,1 km. (Yas)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya