Liputan6.com, Bogor - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan kereta Bandara Soekarno-Hatta akan resmi beroperasi pada Senin, 11 Desember 2017.
Awalnya, pengoperasian secara resmi kereta tersebut direncanakan pada 1 Desember 2017, namun kemudian batal.
"(Diresmikan) Tanggal 11 (Desember)," ujar dia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/12/2017).
Advertisement
Baca Juga
Budi mengungkapkan, rencananya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan meresmikan secara langsung kereta bandara tersebut. "Jam 10.00 WIB. Diresmikan Presiden," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengapresiasi perkembangan proyek KA Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
Rini menargetkan proyek tersebut akan diresmikan Presiden Jokowi pada awal Desember 2017.
Kebanggaan Rini Soemarno terhadap proyek itu tidak terlepas dari adanya sinergi BUMN. Dia mengklaim, teknologi yang digunakan mayoritas hasil karya anak bangsa.
"Ini selain KAI, persinyalan dari LEN, keretanya bagus dari INKA, bahkan sistem ticketingdibuat sendiri oleh Railink. Jadi ini pembangunannya adalah sinergi antar-BUMN. Jadi betul-betul jadi karya anak bangsa," ungkap Rini di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Kamis 28 November 2017.
Tonton Video Pilihan Ini:
Transportasi Alternatif
Direktur Utama Railink Heru Kuswanto menambahkan, keberadaan KA Bandara Soekarno-Hatta ini diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk berkendara trasportasi umum.
Sehingga ke depan terjadi pengalihan sebagian pemerjalan berbasis jalan raya ke pemerjalan berbasis jalan rel pada koridor Jakarta-Bandara.
Di sisi lain, keberadaan KA Bandara ini diharapkan mampu menambah alternatif berkendara transportasi umum bagi masyarakat dan memperbaiki akses bandara terbesar di Indonesia ini.
"Pengalaman membuktikan bahwa pengoperasi KA Bandara Kualanamu ternyata mampu memperbaiki rating Bandara Kulanamu terkait aksesibilitas," tambah Heru.
Dalam struktur proyek kereta bandara Soetta ini, terdapat pembagian tugas antara induk perusahaan (PT KAI dan PT Angkasa Pura II) dan anak perusahaan (PT Railink).
Investasi sarana dilakukan oleh PT Railink dengan membeli electric multiple unit (EMU) atau Kereta Rel Listrik (KRL) baru dari Konsorsium Bombardier Transportation Swedia dan PT INKA sebanyak 10 trainset KRL (6 car per trainset).
Adapun kapasitas per trainset sebanyak 272 penumpang. Total pengadaan trainset mencapai US$ 70,407 juta dengan pendanaan melalui sindikasi perbankan (BRI, BNI, Mandiri, BCA) dan self financing PT Railink.
Lama produksi sarana oleh Konsorsium Bombardier dan INKA selama 16 bulan sejak dibuka LC.
"Dengan 10 trainset yang dimiliki oleh PT Railink, mampu mengoperasikan paling tidak 124 KA per hari dengan headway setiap 15 menit sekali dan waktu tempuh Manggarai-Bandara Soetta dengan total daya angkut 33.728 tempat duduk per hari," dia menjelaskan.
Advertisement