Memasuki Pekan Kedua Ramadan, Konsumsi Elpiji Naik 5 Persen

Pertamina telah mengantisipasi peningkatan konsumsi Elpiji selama Ramadhan hingga mudik Idul Fitri, dengan menambah pasokan sejak awal Ramadan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Mei 2018, 18:05 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2018, 18:05 WIB
Pertamina Tingkatkan Produksi Elpiji 3 Kg Selama Ramadan
Pekerja melakukan proses pengisian LPG ke tabung Elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/5). Pertamina meningkatkan produksi pengisian tabung Elpiji 3 Kg sebanyak 4 persen selama bulan Ramadan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) mencatat terjadi peningkatan konsumi Elpiji sebesar 5 persen, pada pekan kedua Ramadan 2018. Hal ini diakibatkan peningkatan aktivitas rumah tangga pada momen tersebut.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, memasuki pekan ke dua Ramadan, konsumsi Elpiji menunjukkan peningkatan sekitar lima persen dari rata-rata konsumsi normal.

"Hal ini disebabkan karena aktivitas masyarakat di awal Ramadhan menunjukkan peningkatan, terkait dengan aktivitas rumah tangga yang menggunakan Elpiji," kata Adiatma, di Jakarta, Jumat (25/5/2018).

Menurut Adiatma, Pertamina telah mengantisipasi peningkatan konsumsi Elpiji selama Ramadhan hingga mudik Idul Fitri, dengan menambah pasokan sejak awal Ramadan. Perkiraan konsumsi Elpiji meningkat dari rata-rata 23.124 metrik ton (mt) per hari menjadi 24.113 mt per hari selama masa Ramadhan dan Idul Fitri nanti.

Puncak permintaan Elpiji akan terjadi pada sehari menjelang Idul Fitri hingga 17 persen dari rata-rata 23.124 mt per hari, menjadi 27 ribu mt per hari. Untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi Elpiji, Pertamina telah meningkatkan stok Elpiji di setiap depot.

Saat ini secara nasional, stok Elpiji mencapai 363.042 mt, cukup untuk memenuhi kebutuhan Epiji selama 17,6 hari. Stok Elpiji tersebut aman di atas standar stok nasional yang ditetapkan yakni 11 hari.

Khusus untuk penyaluran Elpiji, Pertamina telah menyiagakan 3.094 agen Elpiji bersubsidi dan Non subsidi, serta 31.612 pangkalan Elpiji bersubsidi di seluruh Indonesia.

“Kita juga akan menyiagakan 49 SPPBE Kantong di Pulau Jawa untuk memastikan kelancaran suplai Elpiji selama arus mudik,” tandasnya.

 

BPH Migas Bentuk Posko Mudik Pemantau BBM, Listrik dan Gas

Pertamina Tingkatkan Produksi Elpiji 3 Kg Selama Ramadan
Pekerja merapihkan tabung Elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/5). Kenaikan permintaan tersebut dibandingkan konsumsi normal pada 2018 yaitu sebesar 10,1 persen untuk produk Elpiji bersubsidi 3 Kg. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) membentuk Posko Nasional Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Hari Raya Idul Fitri 2018. Posko Nasional ESDM akan memulai masa kerjanya pada H-15 sampai dengan H+13, yaitu pada 31 Mei 2018 sampai 28 Juni 2018.

Kepala BPH Migas Fanshurullah‎ Assa mengatakan‎ beberapa tugas yang diemban oleh Tim Posko Nasional ESDM 2018 adalah,‎ melakukan pengumpulan data lapangan mengenai BBM, gas, listrik, dan kebencanaan geologi.

Kemudian melakukan pengawasan ke lapangan terhadap fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik serta kebencanaan geologi.

"Melakukan evaluasi hasil pengawasan mengenai penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik dan kebencanaan geologi. Serta melakukan penyusunan rekomendasi aksi tanggap darurat penanganan kelangkaan pasokan BBM, gas, listrik dan penanganan bencana alam‎," kata Fanshurullah, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (25/5/2018).

‎Fanshurullah melanjutkan, Posko Nasional ESDM 2018 ini melibatkan beberapa Unit Kerja, antara lain BPH Migas, Badan Geologi Kementerian ESDM, Diretorat Jenderal (Ditjen) Ketenagalistrikan, Ditjen Minyak dan Gas Bumi (Migas)‎, PT Pertamina (Persero), PT AKR Corporindo, Tbk, PT Perusahaan Gas Negara (PN), PT Pertagas Niaga, dan PT PLN (Persero).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya