Liputan6.com, Jakarta PT Dirgantara Indonesia bersama Kementerian Perhubungan tengah menjajaki kerja sama dengan Uni Eropa terkait pemberian sertifikasi pesawat jenis N219.
Hingga saat ini pesawat yang dinamai Nurtanio oleh Presiden Jokowi tersebut baru mengantongi sertifikat yang dikeluarkan Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara atau Directorate General of Civil Aviation (DGCA), Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Dengan kerja sama tersebut, Elfien mengharapkan pesawat N291 dapat mengantongi sertifikat tipe dari European Aviation Safety Agency atau EASA.
"Nah, ke depannya tentunya karena Indonesia-Uni Eropa dengan DGCA dan Kemenhub sedang melakukan bilateral agreement untu EASA, kalau ada kesepakatan itu ke depan 219 bisa dapat sertifikat EASA juga," ujar Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro ditemui di Kemenko Maritim, Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Selain itu pihaknya akan terus menjalin kerja sama dengan Uni Eropa, khususnya dengan produsen pesawat dan helikopter Airbus. Selama ini PT Dirgantara Indonesia sudah terlibat dalam rantai pasok proses produksi pesawat terbang dan helicopter Airbus.
"Oh kan dengan Airbus sudah punya kerjasama waktu di Singapura Air Show itu. Jadi kita sudah produksi deliver ke Indonesia semua melalui PT DI baik sisi produk maupun maintenance, jadi itu sudah kerjasama," dia menandaskan.
Reporter :Â Wilfridus Setu Embu
Sumber : Merdeka.com
PTDI Ekspor 5 Pesawat NC212 ke Vietnam dan Filipina
PT Dirgantara Indonesia atau PTDI menyatakan, mengekspor lima unit pesawat NC212 ke Filipina dan Vietnam hingga akhir bulan ini. Rinciannya tiga unit pesawat dikirim ke Vietnam dan dua sisanya ke Filipina.Â
"Yang jelas kita baru delivery pesawat ke Filipina sama Vietnam. Jenisnya tetap NC212. Total deliver lima, yakni tiga unit pesawat ke Vietnam, dua ke Filipina," ungkap Dirut PTDI Elfien Goentoro di Kantor Kemenko Bidang Kemaririman Maritim, Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Baca Juga
Selain ekspor lima pesawat tersebut, Elfien mengatakan Dirgantara Indonesia menargetkan memasok satu unit pesawat NC212 lagi ke Senegal, Afrika Barat pada Desember 2018.
"Kalau ekspor sudah lima unit, rencananya ada satu di Desember. Nanti saya cek, apakah siap ke Senegal atau belum," jelasnya.
Elfien berharap, ke depan jumlah negara yang meminati pesawat produksi buatan PTDI semakin meningkat.
"Kita harapkan Filipina ada kontrak lagi, Korea juga, Malaysia dan masih banyak. Nepal, Senegal," tandasnya.
Â
Â
Â
Advertisement