Libur Lebaran, Pengunjung Mal Membeludak

Kenaikan trafik pengunjung mal diprediksi mencapai 30 persen pada libur Lebaran ini.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 14 Jun 2018, 10:33 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2018, 10:33 WIB
Pusat Perbelanjaan Diserbu Pengunjung
Pengunjung mal (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memprediksi jumlah pengunjung ke pusat perbelanjaan atau mal pada libur Lebaran ini naik 30 persen. Peningkatan ini harus didukung dengan program acara menarik untuk memanjakan pengunjung.

Ketua DPD APPBI DKI Jakarta, Ellen Hidayat, mengaku heran jumlah trafik pengunjung mal di hari biasa libur Lebaran ini menyamai hari libur. Paling banyak menyerbu restoran untuk makan siang atau makan malam karena sudah ditinggal Asisten Rumah Tangga (ART).

"Ini bukan hari Sabtu lo, tapi ramai sekali mal, yang diserbu restoran. Mereka ini yang sudah ditinggal ART mudik, jadi malas masak, malas nyuci piring, mending ke mal makan," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (14/6/2018).

Selain itu, ucap Ellen, pengunjung mal kebanyakan adalah mereka yang tidak mudik atau bepergian ke luar kota. Mereka menikmati libur Lebaran di Jakarta, bahkan ada warga daerah yang memilih menghabiskan liburan di Ibu Kota.

Dirinya memprediksi ada kenaikan trafik kunjungan pada libur Lebaran tahun ini sekitar 30 persen. Walaupun demikian, peningkatan ini hanya di mal-mal dekat permukiman warga. Sementara yang berada di kawasan perkantoran, justru mengalami penurunan kunjungan.

"Kenaikan trafik pengunjung mal mencapai 30 persen. Mal-mal dekat perumahan jadi sasaran empuk dikunjungi, kalau dekat perkantoran malah surut pengunjungnya," papar Ellen.

 

Program Menarik

Monopoly Summer Camp
Mal Taman Anggrek hadirkan papan permainan Monopoly terbesar se-Asia dalam program Monopoly Summer Camp. Seperti apa keseruannya?

CEO Emporium Pluit Mall ini mengaku, pengusaha mal pasti memiliki program menarik untuk menarik pengunjung. Sebagai contoh di malnya, yang mendatangkan kembali karakter Donald Bebek.

"Tapi ini bukan berarti kita untung karena mal justru mengeluarkan bujet lebih untuk biaya promosi, lemburkan karyawan. Tapi bukan juga rugi, karena itu sudah dianggarkan jauh-jauh hari," Ellen mengatakan.

"Yang untung adalah tenant atau retailer. Penjualan barang atau makanan dan minuman mereka naik, itu sudah membuat kita senang. Tak ada keluhan lagi sulit," pungkas Ellen. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya