Pelindo III Catatkan Bongkar Muat di Pelabuhan 4,5 Hari

Upaya efisiensi dan pemanfaatan teknologi terus dilakukan Pelindo III untuk mengurangi ongkos logistik terutama di pelabuhan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Jul 2018, 18:45 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2018, 18:45 WIB
Ship To Shore (STS) Pelabuhan Tanjung Perak (Dian Kurniawan)
Ship To Shore (STS) Pelabuhan Tanjung Perak (Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelindo III (Persero) mencatat rata-rata bongkar muat kontainer (dwelling time) di pelabuhan yang dikelolanya 4,5 hari.Angka ini dinilai sudah cukup baik jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

Direktur Utama PT Pelindo III Ari Askhara menuturkan, upaya efisiensi dan pemanfaatan teknologi terus dilakukan perusahaan untuk mengurangi ongkos logistik terutama di pelabuhan.

"Dwelling time rata-rata sekitar 4,5 hari.  Paling cepat di Surabaya itu 3,5 hari, di Semarang 5 hari. Tergantung stakeholdernya," kata Ari seperti ditulis, Sabtu (28/7/2018).

Ari mengatakan, di pelabuhan  saat ini terdapat 18 kementerian dan lembaga yang memiliki kewenangan perizinan. Hal itu yang diklaim membuat barang keluar dari pelabuhan memakan waktu. Sebagai operator pelabuhan, Pelindo III hanya memiliki kontribusi sekitar 1 persen dari total dwelling time.

"Kalau di kita itu bahkan hanya 6 jam selesai," tegas Ari.

Meski demikian, Ari berpendapat dwelling time itu tidak bisa dijadikan representatif logistik menjadi murah.  "Dwelling time itu bukan segalanya. Di Thailand itu dwelling time 11 hari tidak masalah, karena ongkos logistiknya murah. Pengusaha itu kalau dwelling time lama tapi cost rendah tidak masalah. Tapi kalau cepat tapi cost mahal mereka juga pusing," kata Ari. (Yas)

 

Pelindo III Bakal Operasikan Terminal Petikemas di Malaysia

PT Pelabuhan Indonesia III (Foto:Pelindo III)
PT Pelabuhan Indonesia III (Foto:Pelindo III)

Sebelumnya, PT Pelindo III (Persero) bakal melebarkan sayapnya ke luar negeri. Salah satu ekspansi bisnis yang dituju adalah pengelolaan terminal petikemas di Port Klang, Malaysia.

Direktur Utama Pelindo III Ari Askhara mengatakan ini menjadi langkah baru bagi perusahaan pelabuhan pelat merah asal Indonesia memiliki operasi terminal di luar negeri.

"Jadi kita sedang pembahasan dengan Port Klang untuk kita bisa operasi di luar negeri, salah satu terminal petikemas mereka," kata Ari Askhara di Pelabuhan Benoa, Bali, Kamis 26 Juli 2018.

Dijelaskannya, ekspansi ke luar negeri yang dilakukan tersebut dengan menggunakan prinsip barter. Dimana nantinya Pelindo III akan operasikan salah satu terminal yang dikelola Port Klang dan juga sebaliknya Port Klang akan mengoperasikan salah satu terminal kelolaan Pelindo III.

Jika dilihat dari volume petikemas yang dilayani setiap tahunnya, Port Klang saat ini memiliki volume petikemas 15 juta Teus per tahun. Sementara Pelindo III sendiri saat ini memiliki volume petikemas 6 juta Teus per tahun.

Meski Port Klang memiliki kapasitas lebih besar dari Pelindo III, ekspansi Port Klang ke Indonesia menjadi bagian dari ekspansi pasar baru di Indonesia.

"Kita akan kelola terminal petikemas yang mana itu belum tahu, tapi mereka tertarik kelola Terminal Teluk Lamong. Kita targetkan 2019 sudah jelas dan sudah tandatangan kesepakatannya," pungkas Ari.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya