Kemenhub Kembali Resmikan Kapal Ternak di Pelabuhan Tenau

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membangun kapal ternak untuk mendukung swasembada daging dan kerbau.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Jul 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2018, 19:00 WIB
(Foto:Dok Kementerian Perhubungan)
Kemenhub resmikan kapal ternak Camara Nusantara 2 di Pelabuhan Tenau (Foto:Dok Kementerian Perhubungan)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membangun kapal ternak untuk mendukung swasembada daging dan kerbau. Kehadiran kapal ternak diharapkan dapat memperlancar distribusi daging.

Kemenhub pun menyelesaikan pembangunan dan resmikan kapal ternak KM Camara Nusantara 2 di Pelabuhan Tenau Kupang, Sabtu (14/7/2018).

"Kapal ternak KM Camara Nusantara 2 ini merupakan bagian dari program kewajiban pelayanan publik angkutan khusus ternak yang diselenggarakan bersama oleh Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia," ujar Agus dalam keterangan tertulis.

Agus menuturkan, hingga 2018 ini, Pemerintah telah selesai membangun enam unit kapal ternak. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menugaskan dua BUMN yaitu PT Pelni dan PT ASDP serta 2 (dua) perusahaan swasta melalui mekanisme pelelangan umum untuk mengoperasikan ke 6 (enam) kapal tersebut.

"Untuk itu diharapkan pengangkutan hewan ternak hidup melalui kapal dapat menerapkan konsep animal welfare atau kesejahteraan hewani," tambah Agus.

Agus menyebutkan, hal yang membanggakan bagi warga NTT adalah tiga dari enam unit kapal ternak tersebut dioperasikan dengan pangkalan pemuatan di Pelabuhan Tenau Kupang. 

"Dan tadi sudah diresmikan salah satu kapal ternak, KM. Camara Nusantara 2 yang dioperasikan oleh PT ASDP," kata Agus.

Pada kesempatan tersebut, Agus mengatakan, keenam kapal ternak tersebut dibangun di galangan kapal nasional dengan sumber daya manusia dari putra putri bangsa Indonesia.

Sesuai dengan rencana trayek, KM Camara Nusantara 2 ini akan beroperasi pada trayek Kupang – Wini – Atapupu – Jakarta – Kupang dengan lama pelayaran dalam 1 round voyage sekitar 14 hari.

"Sehingga saya berharap para peternak sapi dan kerbau di NTT agar dapat memanfaatkan keberadaan kapal ini untuk meningkatkan kinerja produksi dan pengiriman hewan ternak lokal NTT," Agus menuturkan.

Dia juga menyampaikan pesan kepada semua pemangku kepentingan pengoperasian kapal ternak ini, mulai dari operator kapal, syahbandar, pengirim muatan ternak, pemerintah daerah dan seluruh masyarakat pengguna jasa transportasi laut untuk senantiasa mengutamakan keselamatan pelayaran kapal sebagai prioritas. 

"Untuk itu saya berpesan agar selalu utamakan keselamatan pelayaran dan jadikan keselamatan pelayaran sebagai kebutuhan mutlak dan tanggung jawab bersama. Laksanakan penyelenggaraan keselamatan pelayaran tanpa kompromi," tutur Agus.

 

Dukung Tol Laut, Kemenhub Operasikan Kapal Perintis dan Ternak

20160209-Pelabuhan Tanjung Priok Kedatangan 500 Ekor Sapi Asal NTT-Jakarta
Petugas melakukan bongkar muat ratusan sapi kedalam truk yang baru saja tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (9/2). Sebanyak 500 ekor sapi asal NTT diangkut dengan kapal khusus ternak Camara Nusantara I. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut secara resmi mengoperasikan perdana kapal perintis dan kapal ternak baru secara serentak di Galangan Kapal PT Bandar Abadi, Batam, baru-baru ini. Tujannya untuk mendukung program tol laut yang menjadi Nawa Cita Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Kapal baru yang dilepas untuk operasi tersebut berjumlah empat unit. Terdiri dari tiga unit kapal generasi baru di kelas kapal kontainer feeder dengan kapasitas 100 teus, yaitu KM Kendhaga Nusantara 1, KM Kendhaga Nusantara 7, dan KM Kendhaga Nusantara 9, serta satu unit kapal khusus ternak dengan kapasitas angkut 500 ekor yaitu KM Camara Nusantara 3.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Dwi Budi Sutrisno mengatakan, dengan dioperasikannya kapal-kapal pesanan Kemenhub secara resmi, maka selanjutnya kapal-kapal tersebut akan menuju pangkalannya masing-masing untuk mulai melayani publik.

"Kapal-kapal tersebut ditujukan untuk mendukung program tol laut, yang akan melayani pelayaran perintis dengan kewajiban pelayanan publik (PSO) angkutan barang di laut,” ujar Dwi Budi dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat 27 April 2018.

Dwi Budi menambahkan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus berupaya meningkatkan konektivitas nusantara. Salah satunya adalah dengan membangun kapal-kapal tol laut dan kapal-kapal ternak.

Dengan begitu, baik barang maupun hewan dapat lebih mudah terangkut dan terdistribusi secara luas hingga wilayah-wilayah terpencil dan terluar nusantara, mulai sari Sabang sampai dengan Talaud dapat terpenuhi kebutuhan logistiknya.

"Kami berharap semua kapal ini (kapal perintis dan kapal ternak) dapat dioperasikan sebaik mungkin dengan tentunya mengutamakan keselamatan pelayaran," pungkas Budi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya