BTN Kucurkan Kredit Rp 1 Triliun untuk Angkasa Pura II

AP II mengembangkan bandara dalam rangka antisipasi lonjakan penumpang yang diproyeksikan akan mencapai lebih dari 100 juta penumpang.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Agu 2018, 11:45 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2018, 11:45 WIB
20170607-Warga Mulai Antre Tukar Uang Pecahan di Monas-Angga
Seorang wanita menukarkan uang pecahan kecil pada mobil kas keliling Bank BTN di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Rabu (7/6). Bank Indonesia bekerja sama dengan 13 bank lainnya melayani penukaran uang hingga 16 Juni mendatang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengucurkan kredit korporasi senilai Rp 1 triliun untuk PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II. Pembiayaan tersebut diberikan untuk meningkatkan pengembangan bandar udara di lingkungan AP II.

Direktur BTN Oni Febriarto R mengatakan, pengembangan infrastruktur, termasuk bandara, akan memiliki dampak berlipat ganda bagi industri lain. Pengembangan infrastruktur dinilai mampu memberikan stimulus bagi perekonomian masyarakat sekitar sehingga akan meningkatkan daya beli dan ekonomi pada kawasan tersebut.

Melalui penyaluran kredit kepada AP II, Oni mengungkapkan menjadi langkah strategis perseroan untuk mendukung pengembangan infrastruktur.

“Selain rencana pemberian kredit korporasi senilai Rp 1 triliun ini, BTN juga membuka peluang kerja sama lainnya dengan AP II untuk mendukung ekonomi dalam negeri,” jelas Oni dalam keterangannya, Selasa (28/8/2018).

Oni menjelaskan beberapa peluang kerja sama yang bakal dijajaki ke depannya yakni penyediaan jasa layanan dana, pemanfaatan fasilitas kredit dan pembiayaan, serta jasa layanan perbankan lainnya.

Beberapa layanan yang bisa dimanfaatkan AP II seperti Pengelolaan Dana Operasional Korporasi, Fasilitas Kredit atau Pembiayaan Korporasi dalam bentuk Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja dan Kredit Sindikasi. Bank BTN juga bakal memberikan pengelolaan dana konsumer bagi karyawan AP II dalam bentuk Tabungan dan Deposito.

Karyawan perusahaan pengelola bandar udara ini juga bisa memperoleh fasilitas kredit serta pembiayaan kredit konsumer di antaranya dalam bentuk Kredit Pemilikan Rumah atau Apartemen (KPR/KPA), Kredit Ringan Karyawan, dan Kredit Agunan Rumah.

Fasilitas jasa dan layanan perbankan lainnya yang juga akan diberikan seperti Bank Garansi, SKBDN, Cash Management System, dan Virtual Account.

Adapun, AP II berencana terus melakukan pengembangan bandara yang dikelola perseroan dalam rangka antisipasi lonjakan penumpang yang diproyeksikan akan mencapai lebih dari 100 juta penumpang per tahun pada 2025.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bandara yang Akan Dikembangkan

Pembangunan taxiway Bandara Soekarno-Hatta
Alat berat terlihat di proyek pembangunan runway dan taxiway 3 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (21/6). Diharapkan taxiway tersebut selesai pada akhir Desember 2018 dan runway ketiga ini akan selesai pada Juni 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebagai pengelola 15 bandara di Indonesia, Angkasa Pura II menyiapkan dana guna mengembangkan usaha dan peningkatan fasilitas bandara baru yang akan dikelola. Dalam pemenuhan kebutuhan dana capex tersebut, Angkasa Pura II mencari pendanaan salah satunya dengan menggandeng anggota Himpunan Bank Negara (Himbara) yakni BTN.

Sementara itu, Direktur Keuangan AP II Andra Agussalam mengungkapkan, dengan adanya dana investasi dari Bank BTN sebesar Rp 1 triliun, akan mempercepat pengembangan infrastruktur sejumlah bandara baru yang dikelola pihaknya.

Beberapa bandara yang akan dikembangkan seperti Bandara Jember, Bandara Palangkaraya, hingga pengembangan Runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

“Pengembangan fasilitas dan infrastruktur bandara akan terus kami lakukan untuk memaksimalkan pelayanan. Dengan bertambahnya bandara yang kami kelola, kami optimistis dapat meraih pendapatan lebih dari 20 persen dibandingkan dengan pendapatan tahun 2017 lalu,” jelas Andra.

Sementara itu, dari Rp 12,89 triliun pada semester I 2017. Sebelumnya, di bidang perhubungan, emiten bersandi saham BBTN ini juga telah bermitra dengan perusahaan hasil joint venture antara AP II dan PT Kereta Api Indonesia yakni PT Railink Indonesia.

Melalui kerja sama dalam rangka sinergi BUMN tersebut, karyawan perusahaan pengelola kereta api bandara tersebut dapat menikmati fasilitas KPR, kredit untuk karyawan, kredit untuk renovasi rumah, dan pinjaman lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya