Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) meminimalisir penggunaan dolar Amerika Serikat (AS) dalam kegiatan pembelian minyak. Cara ini disebut untuk menyiasati pelemahan rupiah.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas'ud Khamid mengatakan, Pertamina masih mencari skema pembayaran anyar agar bisa menggunakan rupiah dalam setiap transaksi.
Advertisement
Baca Juga
"Iya jadi kita coba mencari mencari struktur atau skema pembiayaan atau pembayaran menggunakan Rupiah," kata Mas'ud, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Mas'ud menambahkan, saat ini Pertamina telah sepakat dengan perusahaan minyak asal Malaysia, Petronas untuk menggunakan rupiah dalam transaksi pembelian minyak mentah dari perusahaan tersebut.
"Kedua kita mencoba mengubah pola pembiayaan dengan menggunakan rupiah. Yang sudah jalan itu kalau tidak salah dengan kolega kita Petronas kita coba dengan yang lain," jelasnya.
Selain itu, Mas'ud mengungkapkan Pertamina akan membeli minyak bagian kontraktor yang diproduksi dari blok migas di Indonesia. Hal ini akan mengurangi impor minyak yang berujung pada penghematan devisa negara.
"Jadi yang kita lakukan sekarang itu dua. Mengurangi impor dengan cara membeli seluruh produksi minyak yang diproduksi di dalam negeri," tandasnya.