Pendapatan Pertamina EP Melonjak, Ini Penyebabnya

Saat ini, produksi PEP Prabumulih Field berkisar pada angka 8.537 BOPD untuk minyak dan 154.8 MMSCFD untuk gas.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Okt 2018, 10:45 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2018, 10:45 WIB
(Foto: Dok Pertamina EP)
Lapangan Asset 2 Prabumulih Field di Sumatera Selatan (Foto: Dok Pertamina EP)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero), terus melakukan inovasi terutama di unit Asset 2 Prabumulih Field. Langkah ini untuk mendorong kenaikan pendapatan di tahun ini. 

Prabumulih Field Manager Heragung Ujiantoro menjelaskan, inovasi tersebut sudah mulai terlihat pada kenaikan produktivitas perusahaan. Lewat inovasi Integrated Gas Monitoring dan Conditioning, Pertamina EP mampu menaikkan pendapatan Rp 239 miliar sejak diterapkan pada April 2018.

"Inovasi merupakan kegiatan yang terus dilaksanakan di Pertamina EP Prabumulih Field, guna mencapai target produksi dan juga revenue dengan biaya yang seminim mungkin untuk mendatangkan hasil yang maksimal bagi negara," ungkap Heragung, Rabu (24/10/2018).

"Revenue gas kuartal III 2017 tercatat sebesar Rp 6,48 triliun, sementara untuk 2018 tercatat sebesar Rp 7,7 triliun. Kenaikan ini pun terjadi signifikan setelah penerapan inovasi di bulan April 2018," tambah dia.

Pertamina EP Prabumulih Field memegang peranan penting pada penyaluran gas di Sumatera Selatan dan Jawa Bagian Barat.

Hal ini mengingat posisi Pertamina EP Prabumulih Field bukan hanya sebagai salah satu produsen terbesar dari gas di Sumatera Selatan, melainkan juga memegang proses kendali penyaluran dari produsen-produsen gas lainnya yakni PEP Pendopo Field, PEP Adera Field, Medco Teras, Medco Rambutan, dan KSO Indrillco.

"Optimalisasi gas selalu menjadi main concern kami, mengingat setiap konsumen memiliki spesifikasi kebutuhan tekanan gas yang berbeda-beda. Guna menghindari back pressure, maka diperlukan smart system yang bisa mengontrol gas sehingga aliran gas dapat menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan meningkatkan revenue bagi perusahaan," terang Heragung.

Sementara dari sisi konsumen, inovasi ini juga diungkapnya sebagai hal yang positif untuk menghindari kekurangan pasokan gas.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tahapan Inovasi

(Foto: Dok Pertamina EP)
Lapangan Asset 2 Prabumulih Field di Sumatera Selatan (Foto: Dok Pertamina EP)

Di sisi lain, Kepala Tim Inovasi Gas Wangsit Sinung K yang menjadi menambahkan, tahapan inovasi ini dimulai dari kegiatan identifikasi operasi plant, engineering, koordinasi dengan transporter–konsumen, SWOT analysis, modifikasi sistem kontrol penyaluran gas, operasi, dan monitoring.

Dalam kondisi sebelum optimalisasi, penyaluran gas untuk konsumen menggunakan flow controller dengan menggunakan sensing yang untuk safety operation LPG Plant Sumbagsel saja.

Setelah dilakukan inovasi dengan membuat formula, sensing flow controller dapat memperhitungkan kondisi operasi dari beragam produsen gas.

Selanjutnya, dengan membuat baseline percentage operasi flow controller, penyaluran gas ke konsumen PGN Jawa dan konsumen Sumbagsel dapat diatur sesuai kebutuhan dan juga target," tutur Wangsit.

Saat ini, produksi PEP Prabumulih Field berkisar pada angka 8.537 BOPD untuk minyak dan 154.8 MMSCFD untuk gas.

Konsumen utama gas dari Sumatera Selatan antara lain terdiri dari PT Pupuk Sriwidjaya, PT PGN untuk kelistrikan di Jawa, PT PLTG Asrigita, hingga gas kota Palembang dan Prabumulih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya