Bos Menyebalkan? Jangan Resign Dulu, Pertimbangkan 5 Hal Ini

Berniat resign karena bos tidak menyenangkan? Pertimbangkan untuk lakukan hal berikut agar tidak terlalu risi di kantor, ya!

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 03 Jan 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2019, 06:00 WIB
Hadapi Bos Mudah Marah
Memberikan respon yang benar kepada bos Anda yang mudah marah akan membuat suasana kerja nyaman

Liputan6.com, Jakarta - Punya bos yang sikapnya tak menyenangkan, suka menyuruh, dan menyebalkan itu memang susah. Kadang kala, bisa jadi kamu berniat untuk resign.

Meski jengkel setengah mati, seharusnya kamu lebih sabar. Ada hal yang harus kamu pertimbangkan seperti kariermu ke depannya. Pertimbangkan untuk lakukan hal berikut agar tidak terlalu risi di kantor, ya!

1. Tunjukkan Leadership yang Baik

Menurut Swara Tunaiku, salah satu cara terbaik dan terbijak yang bisa kamu lakukan yaitu menumbuhkan jiwa leadership dalam diri sendiri. Walau lingkungan di sekitar tidak bisa profesional dan tak mendukung, kamu tetap harus bisa melakukannya dan tak boleh terbawa perasaan saat bekerja.

Memiliki sifat ini sangat baik karena akan membuat dirimu lebih nyaman. Selain itu, meski memiliki sifat leadership, bukan berarti kamu melangkahi otoritas bos, ya! Kamu bisa tunjukkan performa baik itu pada bos. Namun, kamu tetap harus hari-hati agar nantinya tak malah dibenci atasan.

2. Bangun Komunitas yang Bagus

Ilustrasi Orang sukses
Ilustrasi Orang sukses (iStockphoto)​

Bila bosnya saja sudah malas, bagaimana dengan anak buahnya? Tidak juga, kok! Meski bos kamu malas, bukan berarti kamu dan teman lain juga bisa malas-malasan. Bisa-bisa makin berantakanlah urusan kantor ini.

Kamu bisa coba selesaikan semua masalah baik-baik dengan membangun komunitas yang bagus di lingkungan kantor, termasuk dengan si bos.

Di sana, kamu bisa mengutarakan semua uneg-uneg hati secara profesional dan sopan. Selain itu, saat memulai bicara, ada baiknya mulai dengan topik yang ringan lebih dulu. Jangan berbicara seolah kamu mau menodong atau menghakimi. Kalau obrolan sudah luwes, barulah kamu bisa ke topik yang lebih sensitif. Tentang sikap bos, mungkin.

3. Berusaha Mengenal Lebih Jauh

Langkah lainnya yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi bos yang susah adalah dengan berusaha mengenalnya lebih bagus. Bisa saja selama ini sebenarnya kamu hanya salah paham dengan perilaku bosmu, kan? Cobalah lakukan pendekatan dengan mengajaknya makan siang bersama. Dari situlah kamu bisa memahami karakter masing-masing, lo!

Sekali lagi, mulailah pembicaraan dari topik yang ringan dulu dan tak ada sangkut pautnya dengan masalah kerjaan. Biarkan topik obrolan mengalir. Paling penting, buat hati si bos melunak lebih dulu. Setelah itu, barulah kamu bisa mengangkat topik seputar pekerjaan sehingga kamu bisa tahu seperti apa sebenarnya pandangan bosmu.

4. Ajukan Beberapa Alternatif

Ilustrasi Diskusi Kerja
Ilustrasi Diskusi Kerja

Tak ada karyawan yang disukai selain karyawan yang inisiatif, kan? Cobalah balas sikap kurang menyenangkan bosmu dengan ide yang luar biasa milikmu. Hal ini bisa kamu terapkan pada bos yang susah mengambil keputusan. Sebab, kalau dibiarkan, takutnya dia malah mengambil keputusan yang salah.

Diskusikanlah setiap hal alternatif yang kamu ajukan dan berikan alasan realistis juga. Meski bisnis tak bisa lepas dari yang namanya feeling, tetapi pikiran yang rasional tetap harga mati. Jadi, beritahu bosmu kenapa harus mengambil solusi yang ditawarkan.

5. Tak Perlu Ambil Hati

Terakhir, jangan sampai karena satu orang, semua pekerjaanmu berantakan. Intinya, jangan diambil hati. Kalau kamu sudah melakukan berbagai cara dan hasilnya tetap tak bagus, kamu bisa mengeluarkan jurus andalan. Laporkan ke atasan yang paling tinggi. Namun, laporan tersebut harus berimbang dan jangan kesannya menjelekkan bosmu.

Itulah beberapa hal yang bisa dipertimbangkan untuk dilakukan ketika berhadapan dengan bos yang menyebalkan di kantor. Namun, jika cara tersebut masih belum berhasil, tak apa kalau harus keluar dan memulai usaha sendiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya