Liputan6.com, Jakarta Petani garam kini bisa menikmati kucuran kredit. Seperti petani garam di Pamekasan, Madura. Kucuran kredit diberi label Penyaluran KUR Garam Rakyat yang digagas dan disiapkan Kementerian Koordinator Perekonomian.
Program Penyaluran KUR Garam Rakyat ini merupakan bagian dari Gerakan Ketahanan Pangan.
Acara simbolis sebagai tanda diluncurkannya Program Penyaluran KUR Garam Rakyat Perdana tersebut dilaksanakan di Lapangan Bunder, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Sabtu (13/4/2019).
Advertisement
Acara ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.
Darmin Nasution mengungkapkan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Himbara melakukan gerakan ini sebagai salah satu bentuk sinergi dalam mengembangkan Usaha Garam Rakyat. Petani Garam menjadi layak menerima KUR sepanjang tergolong sebagai usaha kecil.
"Kini Petani Garam pun layak mendapatkan KUR Model terbaru ini yaitu KUR dengan bunga 7%," ujarnya.
Dia juga menuturkan bahwa bersama perbankan Himbara, pemerintah mendorong adanya pendampingan budidaya serta peningkatan hasil produksi dengan dukungan KUR serta percepatan program berupa Corporate Social Responsibility (CSR).
Hadir pula pada kesempatan yang sama Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo sebagai tuan rumah, para perwakilan bank-bank Himbara, serta ratusan Petani Garam dari Pamekasan dan sekitarnya.
Aktivitas tersebut digelar dengan semangat untuk memotivasi para petani garam agar tidak khawatir untuk terus mengelola dan mengembangkan tambak garamnya.
Petani tidak perlu takut akan kekurangan sumber pembiayaan untuk memperkuat pengelolaan tambak garamnya karena BNI dan perbankan nasional lainnya telah siap untuk menyalurkan KUR dengan mekanisme yang lebih memudahkan bagi para petani.
Kemudahan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No.8 tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.
Dalam prakteknya, kebijakan tersebut lebih memperhatikan kebutuhan pembiayaan untuk peternak, nelayan dan petani garam, sehingga akses pendanaan jauh lebih mudah dan tepat sasaran.
Pada acara di Pamekasan ini, Menteri Darmin berkomunikasi secara live dengan para penerima KUR Garam di 6 titik daerah melalui video conference.
Daerah penghasil garam tersebut adalah Kabupaten Rembang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bima, Kabupaten Kupang, Kabupaten Jeneponto.
Keseluruhan aktivitas ini melibatkan lebih dari 3.000 peserta yang terdiri atas petani tambak garam, tokoh agama, tokoh masyarakat, penerima KUR, serta warga sekitar. Serta 1.000 peserta di 6 titik video conferrence.
Â
Â
Potensi
Khofifah Indar Parawansa menuturkan, ada 13 kabupaten dan kota di Jawa Timur yang punya lahan garam. Himbara diharapkan mengikutsertakan perguruan tinggi dalam menciptakan kebangkitan kembali Intan dari Laut (Garam) di Jawa Timur.
"Semoga KUR dari Himbara diharapkan dapat menjadi pintu masuk dari Kebangkitan Garam Madura dan Jawa Timur," jelas dia.
Sementara itu, Baddrut Tamam menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Himbara atas pelaksanaan Kegiatan Penyaluran KUR Garam Rakyat Pamekasan, yang dipilih karena merupakan salah satu sentra utama penghasil komoditas Garam di Indonesia.
"Pamekasan akan mendorong semua desa untuk memiliki tema yang akan dikembangkan, agar mampu berdiri secara mandiri, termasuk Desa Garam. Produksi garam dari Pamekasan tumbuh 42 persen dari tahun sebelumnya. Ada 170 Kelompok Petani Garam. Dengan data tersebut kami harapkan akan ada pendorong bagi pengembangan garam dari pemerintah pusat," ujar dia
Anggoro Eko Cahyo menuturkan, potensi KUR sektor garam sangat besar. Keberadaan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No.8 Tahun 2018 diharapkan penyaluran KUR di sektor garam tidak hanya dijalankan di 6 titik pada kegiatan ini saja.
Namun keberlanjutan dan ekspansi agar program pemerintah tersebut dapat bermanfaat bagi usaha kecil.
Portofolio penyaluran KUR Himbara di Sektor Garam hingga 11 April 2019 mencapai Rp 68,6 miliar dengan total debitur sebanyak 2.358 Debitur sektor Garam.
Untuk portofolio penyaluran KUR Garam BNI sendiri mencapai Rp 25,73 miliar dengan total debitur sebanyak 742 debitur.
Advertisement