HM Sampoerna Bagikan Dividen Rp 117,2 per Saham

Pada 2018, Sampoerna telah mencatatkan penjualan bersih Rp 106,74 triliun sepanjang 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mei 2019, 13:05 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2019, 13:05 WIB
Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan Laporan Keuangan (sumber: Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (Sampoerna) menyepakati pembagikan dividen 2018 kepada pemegang saham sebesar Rp 117,2per lembar saham atau setara dengan Rp 13,63 triliun. Dividen ini, lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan laba bersih 2018 yang mencapai sebesar Rp 13,54 triliun.

Pada 2018, Sampoerna telah mencatatkan penjualan bersih Rp 106,74 triliun sepanjang 2018. Penjualan bersih pada tahun lalu itu tumbuh 7,72 persen year on year (yoy) dibandingkan dengan penjualan bersih 2017 sebesar Rp 99,09 triliun.

Sementara laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih mencapai Rp 13,54 triliun pada 2018, naik 6,85 persen (yoy) dibandingkan dengan pencapaian 2017 sebesar Rp 12,67 triliun. Peningkatan laba turut meningkatkan keyakinan pasar akan adanya kenaikan dividen dari HMSP.

Direktur Keuangan PT HM Sampoerna, William Reilly Giff menjelaskan alasan kenapa dividen tersebut lebih tinggi dibandingkankan laba bersih 2018. Dividen senilai Rp 117,2 per saham tersebut dari laba ditahan Perseroan tahun lalu kepada pemegang saham.

Pemberian dividen ini pun menyesuaikan dengan kondisi pendapatan dan laba bersih perusahaan serta komitmen Sampoerna terhadap kinerja ke depan.

"Untuk dividen kenapa lebih tinggi karena ada penyesuaian kami bayar 100 persen, Mereka pasti senang 1 jam lalu kami umumkan peningkatan dividen ini angka yang baik," katanya saat konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Kamis (9/5/2019).

Dari hasil kinerja ini, Perseroan juga mempertahankan posisi kepemimpinan di Indonesia dengan pangsa pasar 33,0 persen dan volume penjualan tahunan sebanyak 101,4 miliar unit.

Adapun pangsa pasar Perseroan mencakup 30,2 persen dalam segmen sigaret kretek mesin, 60,9 persen dalam segmen sigaret putih mesin, dan 37,7 persen dalam segmen sigaret kretek tangan.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Kinerja Kuartal I

Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan Laporan Keuangan (sumber: Pexels)

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT HM Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis juga memaparkan kinerja perusahaan pada Kuartal I-2019.

Pada kuartal ini estimasi total industri turun sebesar 0,8 persen terutama disebabkan oleh pergerakan persediaan barang dagang pada kuartal ini, menyusul absennya kenaikan pajak cukai pada Januari 2019.

Pangsa pasar dan volume penjualan mengalami sedikit penurunan sebesar 32,2 persen dan 22,1 miliar unit, yang utamanya disebabkan oleh total pasar yang lebih rendah dan selisih harga ritel A Mild terhadap merk pesaing yang semakin besar setelah kenaikan harga pada Oktober 2018.

Meski tercatat mengalami penurunan, pendapatan bersih dan laba bersih perusahaan tumbuh sebesar 2,9 persen dan 8,4 persen menjadi Rp 23,8 triliun dan Rp 3,3 triliun, didorong oleh harga yang lebih tinggi di berbagai merek dalam portofolio.

Selain memutuskan pembagian dividen dan mengumumkan kinerja Perseroan Kuartal-2019, Sampoerna juga memutuskan untuk melakukan perubahan kepemimpinan. Perusahaan mengangkat Ibu Fransisca Rahardja dan Bapak Sharmen Karthigasu sebagai anggota baru Direksi Sampoerna.

Ibu Rahardja menggantikan Bapak Ingo Rose yang ditunjuk sebagai Commercial Vice President di kantor regional Asia Philip Morris International di Hong Kong. Bapak Karthigasu menggantikan Bapak William Giff yang pindah ke salah satu posisi di operasional PMI di Amerika Utara.

Sementara Bapak Guillaume Popiol menggantikan Bapak Michael Scharer yang ditunjuk menjadi Vice President Eastern Europe & Asia Manufacturing Philip Morris International di Hong Kong, Sampoerna juga menambah dua anggota Dewan Komisaris, yaitu Bapak Paul Janelle dan Bapak Dr. Luthfi Mardiansyah

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya