Liputan6.com, Jakarta Harga ayam di Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan naik. Harga ayam ukuran kecil misalnya, menurut salah satu pedagang, Ardi (24), hari ini kenaikannya mencapai Rp 3000 menjadi Rp 30.000 per ekor.
Biasanya, pria yang telah tiga tahun belakangan menekuni profesinya tersebut, membanderol ayam ukuran kecil pada harga Rp 27.000 per ekor. Artinya, kenaikan harga tersebut mencapai 11,11 persen.
"Harga ayam kecil mulai hari ini naik. Biasanya harganya sekitar Rp 27.000 per ekor. Sekarang naik menjadi Rp 30.000 per ekor," katanya, ketika ditemui Liputan6.com, Jumat (5/07/2019).
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, untuk ayam ukuran besar, harganya meroket sekitar 33,33 persen. Ardi menerangkan, harga ayam ukuran besar naik dari sekitar Rp 30.000 per ekor menjadi Rp 47.000 per ekor.
"Ayam gede harganya naik terus dari Rp 30.000 lalu menjadi Rp 40.000 dan sekarang Rp 47.000 per ekor," jelasnya.
Menurut dia, lonjakan harga ayam tersebut lantaran tingginya permintaan. Di lain sisi, pasokan ayam potong ke pasar tidak lancar.
"Pasokannya kurang lancar," urainya.
Ia pun berharap, harga ayam dapat segera turun. Pasalnya, akibat kenaikan harga ini, jumlah masyarakat yang membeli ayam menurun cukup drastis.
Dengan demikian masyarakat bisa kembali membeli dan mengkonsumsi ayam.
"Harapannya harga turun dan stabil. Biasanya ayam ukuran gede Rp 30.000-36.000 per ekor. Dan yang ukuran kecil biasanya Rp 25.000 per ekor. Supaya terjangkau masyarakat," pungkasnya
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Ayam Potong di Peternak Naik, Kementan Minta Masyarakat Tak Perlu Khawatir
Wakil Sekjen Perhimpunan Peternakan Unggas Nusantara (PPUN), Alvino bersyukur harga ayam hidup atau live bird (LB) mencapai Rp 17.000. "Alhamdulillah kemarin harga di Bogor sudah Rp. 17.000 tergantung lokasi, dan hari ini dicoba menuju ke 18.000," kata Alvino.
Sementara Parjuni, Ketua Pinsar Jawa Tengah menyampaikan bahwa harga LB di Jateng sudah mencapai harga Rp. 17.000-18.000. Munawir peternak ayam broiler dari Pasuruan Jatim menyatakan harga LB terus membaik, saat ini sdh mencapai Rp. 17.000.
"Terima kasih saat ini harga sudah membaik, berkat bantuan bapak kami sudah bisa bernafas. Mudah-mudahan dengan program-program lanjutan akan menjadi lebih baik lagi perunggasan di Indonesia," lapor peternak Sidoagung Jateng kepada I Ketut Diarmita, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (2/7).
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian (Kementan), Sugiono menjelaskan bahwa kenaikan ayam potong di tingkat peternak yang berlangsung sejak tiga hari lalu tidak akan berpengaruh pada kondisi harga ayam daging di tingkat konsumen.
"Tidak ada pengaruhnya karena harga ayam hidup di peternak sama harga daging di konsumen itu beda acuanya," ujar Sugiono, Selasa (2/7).
Sugiono mengatakan, sebaiknya masyarakat tak perlu khawatir dengan kenaikan yang terjadi pada ayam potong di tingkat peternak. Sebaliknya, semua pihak harus bisa menjaga kondisi ini agar bertahan selama mungkin.
"Kalau bisa kenaikan ini terkendali supaya kesejahteraan peternak juga meningkat dan konsumen senang. Kalau harga di pasaran harus stabil terus. Itulah yang kita harapkan bersama," katanya.
Â
Advertisement
Sanksi Tegas
Sementara untuk kondisi harga yang mengalami disparitas, Sugiono berharap ada tindakan tegas dari penegak hukum kepolisian, KPPU, maupun pengawas di kementerian lain kepada broker atau bakul yang bermain di hilir.
"Mereka yang mempermainkan harga harus ditindak tegas karena sangat merugikan masyarakat. Artinya kalau masih ada yang begitu harus ditindak tegas baik pidana maupun sangsi lainya," katanya.
Sementara di sisi produksi, kata Sugiono, tiga provinsi di pulau Jawa, yakni Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah masih mendominasi usaha peternakan ayam rakyat. Dari tiga daerah ini, populasi ayam terus surplus hingga harus dilakukan pengiriman ke daerah lain.
"Tapi sekarang di luar pulau Jawa, seperti di Papua, Kalimantan dan daerah lain juga mulai menunjukan perkembangan ternak yang sangat baik. Tentu ke depan wilayah lain juga menjadi sentra demi terwujudnya pemerataan," katanya.
Sebelumnya, dikatakan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Fini Murfiani bahwa ada kenaikan harga ayam hidup atau live bird (LB) di tingkat peternak pada beberapa hari terakhir.
"Alhamdulillah, harga LB perlahan sudah naik, hal ini membuktikan upaya bersama Kementan bersama stakeholder perunggasan mulai membuahkan hasil," ujarnya.
Harga serupa juga terjadi di tiga wilayah sentra produksi ayam potong, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sejauh pantauan tim monitoring dan investigasi Kementan, tiga wilayah itu mengalami kenaikan.
Data Petugas PIP Ditjen PKH pada tiga Provinsi mencatat harga Live Bird (LB) sebesar 5,7 persen dari harga Rp 12.300 menjadi Rp 13.000 harga tersebut berlangsung di wilayah Jawa Barat. Hal serupa juga terjadi di Jawa Tengah dimana ada peningkatan harga LB sebanyak 8,5 persen dari Rp 8.431 menjadi Rp 9.167, sementara di Jawa Timur kenaikan harga LB sebesar 14,2 persen dari harga Rp 10.191 menjadi Rp 11.636.