Liputan6.com, Jakarta - Jerry Pozniak, pemilik layanan jasa cuci atau dry cleaning Jeeves New York, Amerika Serikat (AS), memiliki banyak cerita menarik selama 33 tahun kiprahnya di dunia jasa cuci. Ia membantu orang-orang kaya New York untuk membersihkan isi lemari mereka.Â
Mulanya Pozniak memulai usahanya dengan harga USD 35 atau kurang lebih Rp 500 ribu (1 USD = 14.251). Kemudian saat ini harga itu telah melonjak menjadi USD 200 atau Rp 2,8 juta.
Advertisement
Baca Juga
Kliennya yang didapati tidak hanya warga biasa melainkan selebriti kaya yang menggunakan nama samaran. Sisanya adalah miliarder. "Semua klien kami memiliki lemari pakaian dengan harga yang fantastis," jelas Pozniak yang dikutip dari Business Insider (7/9/2019).
Ia mengatakan bahwa pakaian yang dicuci di sana merupakan pakaian kelas atas.
Biasanya Jerry Pozniak membersihkan noda anggur merah, makanan, darah, make up dan lain-lain. Beberapa dari klien memalsukan noda tersebut karena alasan malu.
Bertahun-tahun Jerry selalu mendapati kasus dry cleaning aneh seperti berikut ini:
1. Seorang anak perempuan di Hong Kong menumpahkan minuman anggur merah ke gaun pengantin Chanel seharga USD 500 ribu setara dengan Rp 7,1 miliar. Jerry mengaku proses untuk membersihkannya cukup melelahkan tetapi ia berhasil menghilangkan noda tersebut.
2. Seorang klien di Palm Beach tidak sengaja terjatuh dan melukai dirinya sendiri dalam sebuah pesta dan membawa baju yang berlumuran darah itu ke dry cleaning Jerry.
3. Berbeda dengan cerita di atas, kali ini ada seorang pengantin wanita yang menolak mengambil cucian gaun pengantinnya yang sudah berlalu sejak empat bulan lalu.
4. Klien selanjutnya menangis histeris karena noda di ketiaknya yang tidak bisa dihilangkan dari gaun mahal berbahan sutera yang di desain oleh seorang desainer mahal.
5. Beberapa klien berbohong tentang sumber noda tersebut seperti klien mengaku itu adalah noda es krim cokelat sedangkan itu adalah noda lain yang tidak bisa ia sebutkan.
Keanehan-keanehan klien tersebut membuat harga jasa dry cleaning milik Jerry Pozniak melonjak.
Reporter: Chrismonica
Salah Satu DJ Termahal di Dunia Lunasi Utang Pakai 10 Kartu Kredit
Penghasilan Disk Jockey (DJ) Steve Aoki yang mencapai USD 30 juta atau setara dengan Rp 428 miliar (1 USD = Rp 14.272) ternyata tak menjamin bisa lepas dari utang. Pria yang mendapat predikat sebagai DJ dengan bayaran tertinggi keempat di dunia harus menggunakan berbagai cara untuk melunasi utang.
Perjalanan musisi ini tidak selalu mulus. Bisnis yang dijalankan Steve Aoki membuatnya harus terlilit utang. Label rekamannya, Dim Mak, berjalan dengan baik, tetapi Aoki tidak mengerti bagaimana caranya mengelola bisnis.
Aoki akhirnya menghabiskan semua 10 kartu kredit yang dimilikinya untuk melunasi utang hampir USD 100 ribu atau Rp 1,4 miliar. Dikutip dari CNBC, Minggu (16/8/2019) "Saya secara finansial berada di tempat yang buruk." jelas Aoki.
Ia terus mengandalkan kemampuan sebagai DJ untuk mendapatkan penghasilan sebesar USD 50 atau Rp 713 ribu dalam semalam.
Dengan penghasilan yang didapati Steve Aoki, ia mencoba untuk menjaga agar labelnya tetap bertahan. Ia berharap penghasilannya akan meningkat dari USD 50 menjadi USD 100 atau Rp 1,4 juta.
Steve bukan satu-satunya yang pernah berada di posisi terendah tentang finansial. Lady Gagapun pernah merasakan hal yang serupa dengan utang sebesar USD 3 juta atau Rp 42.8 miliar 2011 silam.
Setelah kejadian tersebut, Lady Gaga akhirnya keluar dari zona krisis finansial dan sedang dalam kondisi baik untuk urusan finansial.
Advertisement