Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai kawasan calon ibu kota baru. Nantinya, wilayah tersebut juga bakal bisa tersambung dengan jalan tol menuju ibu kota Kalimantan Timur, Samarinda.
Saat ini, di Kaltim sendiri tengah dikerjakan proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) sepanjang 99,35 km yang telah memasuki tahap akhir.
Â
Advertisement
Baca Juga
Kehadiran ruas tol ini disinyalir dapat memangkas waktu tempuh perjalanan Balikpapan menuju Samarinda maupun sebaliknya, dari 3-4 jam menjadi hanya 1 jam.
Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga tengah menginisiasi pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara sepanjang 7,35 km. Dengan begitu, perjalanan dari Balikpapan ke ibu kota baru nantinya bisa diakses melalui jalan bebas hambatan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit memproyeksikan, proyek Tol Balsam akan segera rampung dan diresmikan oleh Jokowi. Setelah itu, pengerjaan bisa berlanjut ke proyek Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara.
"Sebenarnya kan salah satu yang kita lihat adalah koneksi antara Balikpapan-Samarinda (Balsam) yang mudah-mudahan sebentar lagi diresmikan Presiden, kemudian nyambung dengan (Tol) Balikpapan-Penajam Paser Utara," ungkap dia kepada Liputan6.com, seperti dikutip Sabtu (21/9/2019).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tahap Konstruksi
Danang mengestimasikan, tahap konstruksi jalan tol yang menelan investasi sebesar Rp 15,53 triliun tersebut dapat berlangsung pada 2020 mendatang. Adapun proyek ini telah melalui proses prakualifikasi lelang yang diikuti beberapa perusahaan konstruksi, baik dalam maupun luar negeri.
"Lelang sudah jalan. Sudah ada pemasukan dokumen. Sekarang tinggal evaluasi kemudian negosiasi. Kalau saya sih optimis tahun depan sudah mulai," ujar dia.
Nantinya, ia memandang, keberadaan dua ruas tol baru di Kalimantan Timur ini dapat langsung menyambungkan pusat pemerintahan provinsi di Samarinda dengan ibu kota negara baru di Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Kita sendiri masih menunggu dari Bina Marga (Kementerian PUPR) apakah itu diprogramkan oleh pemerintah. Tapi secara jaringan kalau kita melihat memang ada kemungkinan itu disambung," tukas Danang.
Advertisement