Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberi sinyal untuk menunjuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ‎sebagai pejabat di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut pun digadang akan diangkat menjadi Direktur Utama Pertamina atau PLN.
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, mengenai rencana penunjukan Ahok sebagai pejabat perusahaan BUMN harus ditinjau dari berbagai sisi, sehingga komprehensif dan objektif.
"Terkait dengan rencana Ahok menjadi pejabat BUMN kita perlu sikapi secara komprehensif dan berkepala dingin," kata Mamit saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (17/11/2019).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Mamit, secara latarbelakangan pendidikan dan profesi, Ahok pernah kuliah dan berbisnis pada sektor energi.‎ Kedua hal ini bisa menjadi modal Ahok untuk memimpin perusahaan bidang energi.
"Saya kita memang dia bisa paham akan persoalan energi," ujar Mamit.
Dia melanjutkan, jiwa bisnis dan pengetahuan sektor energi bisa menjadi modal Ahok untuk memperbaiki BUMN energi agar lebih baik lagi.
Selain itu, kemampuannya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam membuat sistem menjadi lebih rapi, berjalan maksimal serta mengurangi terjadinya pungutan liar bisa menjadi budaya baru bagi BUMN untuk menerapkan semangat tatakelola yang baik.
Dengan latarbelakangan pendidikan berbekal ilmu geologi dan pengalamannya berkarier pada perusahaan energi, Ahok lebih cocok memimpin Pertamina.
"Saya kira karena memang dia mempunyai background pendidikan di geologi dan pernah jadi pengusaha di bidang energi maka dia cocoknya di Pertamina‎," ungkapnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hati-Hati
Â
‎Namun pemerintah perlu berhati-hati dalam pengangkatan Ahok sebagai Direktur Utama Pertamina. Pasalnya, gelar narapidana yang disandangnya terlebih terkait dengan persoalan agama menjadi permasalahan sendiri, sebab akan menumbulkan resistensi masyarakat terkait dengan hal ini.
Penolakan pasti akan ramai kembali, belum lagi opini publik bahwa Ahok temperamental menjadi masalah juga.
‎"Jadi,saya kira pemerintah perlu berhati-hati terkait dengan pengangkatan Ahok ini. Jika nanti Ahok terpilih,maka dia harus merubah perilaku dan sikap yang negatif selama ini. Karena memimipin BUMN ini butuh kerjasama tim sehingga bisa membawa kemajuan BUMN. Jangan sampai nanti ada faktor like and dislike sehingga bisa menghambat kinerja BUMN," tandasnya.
Advertisement