Dukung Usaha Mikro, ANTAM Suntik Dana Program Kemitraan Rp 2 Miliar

Masyarakat yang memiliki usaha kecil dan menengah di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara kembali mendapatkan suntikan dana Program Kemitraan (PK) dari PT Antam Tbk (Antam) sebesar Rp2 Miliar.

oleh Gilar Ramdhani pada 12 Des 2019, 21:22 WIB
Diperbarui 12 Des 2019, 22:17 WIB
Dukung Usaha Mikro, ANTAM Suntik Dana Program Kemitraan 2 Miliar
Antam menyalurkan dana Program Kemitraan(PK) tahap II kepada 44 mitra binaannya di Kabupaten Kolaka.

Liputan6.com, Kolaka Masyarakat yang memiliki usaha kecil dan menengah di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara kembali mendapatkan suntikan dana Program Kemitraan (PK) dari PT Antam Tbk (Antam) sebesar Rp2 Miliar.

Melalui Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara, Antam menyalurkan dana Program Kemitraan(PK) tahap II kepada 44 mitra binaannya di Pondok Huko-huko, Kompleks Antam Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Rabu (4/12/2019).

Vice President Finance AntamUnit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara, Hamdanmenjelaskan bahwa setiap tahunnya, pihaknya menyalurkan program dana bergulir itudua kali dalam setahun.

“Penerima bantuan ini adalah usaha yang sudah diseleksi, jadi bukan bisnis dari nol tetapi bisnis atau usaha yang sudah berjalan selama minimal satu tahun,” ungkap Hamdan.

Program ini merupakan kewajiban setiap perusahaan Badan UsahaMilik Negara (BUMN) untuk mendukung kegiatan usaha kecil dan menengah di sekitar wilayah operasional perusahaan.

Sebelumnya pada bulan Juli lalu di Sulawesi Tenggara, Antam telah menyalurkan dana pinjaman PK tahap pertama sebesar Rp2,5 Miliar kepada 78 mitra binaan yang terdiri dari beberapa bidang usaha antara lain perdagangan, peternakan, jasa, perkebunan, industri dan perikanan.

“Bantuan ini diberikan maksimal tiga kali setelah itu kita harapkan usaha para mitra binaan ini sudah bisa mandiri, atau bisa mendapatkan pinjaman dari perbankan, karenausahanya sudah layak,” tambah Hamdan.

Ramsah, penerima dana PK Antam tahap IImengaku, pasca menjadi mitra binaan Antam, kini dia mampu melebarkan usahapembuatan kue jajanan lokal skala rumahan menjadi lebih besar lagi.

Pengusaha kue tradisional dengan nama brand Morini ini mengaku usahanya meningkat sejak dirinya menerima bantuan program kemitraan, dulunya ia berprofesi sebagai tukang ojek kini ia sudah beromset jutaan rupiah dari usaha rintisannya itu.

“Di tahap pertama saya menerima dana Rp25 juta, dari dana itu alhamdulilah saya sudah bisa punya brand, dan usaha kue tradisional saya sudah dipasarkan ke toko-toko bahkanke mall besar yang ada di Kolaka,” katanya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya