Liputan6.com, Jakarta - Morgan Stanley (MS) kembali mengeluarkan riset terbaru mengenai perkembangan negara-negara di Asia dalam menghadapi pandemi Corona Covid-19. Dalam riset tersebut Indonesia masuk dalam kategori grup negara di Asia di luar Jepang yang mengalami pemulihan ekonomi tercepat kedua.
Dalam riset yang berjudul “Tracking Covid-19 and real time indicators” Morgan Stanley mengkategorikan empat grup negara di Asia yang tercepat mengalami pemulihan ekonomi, yakni:
Grup pertama, negara China, masuk ke dalam kategori negara yang pertama mengalami goncangan ekonomi dan yang akan menjadi negara yang pertama pulih. Negara ini diperkirakan akan kembali menuju tahap PDB pra-COVID-19 pada kuartal III 2020.
Advertisement
Selanjutnya, Grup kedua, ada Filipina, Indonesia dan India sebagai negara-negara yang mengalami pemulihan ekonomi setelah China, mengingat orientasi permintaan domestik dan struktural yang lebih kuat.
“Apabila Covid-19 tidak memuncak pada kuartal II 2020 seperti yang diasumsikan oleh Morgan Stanley, maka pemulihan negara pada group kedua ini akan berada di bawah Grup ketiga,” tulis riset tersebut yang dikutip Liputan6.com, Kamis (28/5/2020).
Kemudian, Grup ketiga yaitu Korea dan Taiwan yang berorientasi pada ekspor sedang dan akan dipengaruhi oleh resesi global, yang terjadi pada kuartal kedua 2020. Namun, respons institusional untuk melawan Covid-19 telah sangat efektif dan beberapa indikator permintaan domestik sudah mulai membaik.
Sementara itu, untuk Grup keempat ada negara Thailand, Malaysia, Hong Kong dan Singapura, yang disebut akan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih yaitu pada kuartal pertama 2021.
Orientasi Ekspor
Beberapa diantaranya juga yang paling berorientasi ekspor di Asia. Beberapa dari negara tersebut juga telah menerapkan upaya lockdown yang menghasilkan dampak ganda pada ekspor dan permintaan domestik.
Meskipun Indonesia termasuk ke dalam grup kedua yang tercepat mengalami pemulihan ekonomi. Namun jika dilihat dari pemberlakuan upaya pembatasan sosial, MS menyebut Indonesia, India, dan Singapura kemungkinan tidak akan membuka kegiatan ekonomi kembali dalam waktu dekat.
Namun, bagi negara AxJ terus melanjutkan upaya pembatasan sosial yang lebih terbuka dengan kecepatan yang bervariasi. Maka masih ada beberapa kelompok kasus COVID-19 di negara-negara Asia Utara yang telah lebih dulu menjalankan upaya tersebut, seperti China dan Korea, tapi kebanyakan dalam skala yang relatif kecil.
Lalu lebih lanjut, terkait pelacakan Indikator Mobilitas, Indonesia, Singapura, India, dan Filipina, indikator mobilitasnya masih cenderung tertekan, dibandingkan negara China, Korea, Hong Kong dan Taiwan, serta juga negara yang baru saja mengurangi intensitas lockdown seperti Thailand dan Malaysia, yang indikator mobilitasnya menunjukkan banyaknya kegiatan keluar yang sedang dijalankan, terutama untuk ekonomi yang tengah menjalani transisi menuju kebijakan pembatasan sosial yang lebih terbuka.
Advertisement