Harga Emas Antam Melonjak Hampir 50 Persen dalam 1 Tahun

Harga emas Antam sebenarnya baru mulai melambung empat bulan terakhir.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 31 Jul 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2020, 11:30 WIB
Harga Emas Antam Kembali Turun
Petugas menunjukkan sampel logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis, (23/7/2020). Usai cetak rekor ke posisi termahalnya di Rp 982 ribu, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Emas Antam) kembali turun Rp 5.000 menjadi Rp 977 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Emas ternyata menjadi primadona instrumen investasi masyarakat di tengah pandemi Corona ini. Terbukti, harga emas terus melambung karena permintaan terus meningkat.

Mengutip laman Logam Mulia, Kamis (30/7/2020), harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk atau Antam setidaknya telah melonjak hampir 50 persen hanya dalam waktu satu tahun.

Pada 28 Juli 2020, harga emas Antam berada di level Rp 1.022.000 per gram. Angka ini merupakan rekor tertinggi harga emas Antam sepanjang masa.

Jika dibandingkan dengan posisi setahun sebelumnya atau tepat pada 28 Juli 2019, kenaikan harga emas Antam ini telah mencapai 43,33 persen. Pada setahun lalu, harga emas Antam berada di angka Rp 713.000 per gram.

Harga emas Antam sebenarnya baru mulai melambung empat bulan terakhir. Tercatat pada Maret kemarin harga emas antam mulai melonjak ke level Rp 900 ribu per gram.

Secara perlahan tetapi pasti, harga emas Antam merangkak naik dan mencapai puncaknya pada pekan ini. Saat ini harga emas Antam masih berada di atas Rp 1 juta.

 


Harga Emas Meroket, Saatnya untuk Jual?

Harga Emas Tembus Rp 1 Juta per Gram
Aktivitas Jual Beli Emas di Cikini Gold Center, Jakarta, Selasa (28/7/2020). Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) pada 28 Juli 2020 menembus Rp1 juta/gram yang merupakan posisi tertinggi sepanjang masa emas Antam diperjualbelikan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, harga emas yang meroket ini disebabkan oleh kondisi ekonomi Amerika Serikat yang kian terpuruk akibat Covid-19. Belum lagi, ketegangan antara negara Paman Sam tersebut dengan China semakin memanas.

 

"Kondisi ini membuat investor ramai-ramai beralih ke safe heaven aset, seperti emas," Ibrahim saat dihubungi Liputan6.com, pada Senin 27 Juli 2020.

Gerak harga emas di Indonesia atau emas Antam ini juga seirama dengan harga emas dunia yang juga terus mencerak rekor tertingginya. Ibrahim melanjutkan, dalam kondisi seperti ini, harga emas global bisa melampaui level USD 1.950 bahkan USD 2.000.

Melihat kenaikan harga emas yang terus terjadi tersebut, apakah saat ini sudah waktunya untuk ambil untung? 

"Untuk jual, ini kita tunggu dulu sebentar lagi, saat mendekati atau di atas level USD 1.950, nah, di situ saat yang tepat untuk menjual dimana bersamaan dengan bank sentral AS menggelontorkan stimulus dan menurunkan suku bunga negatif," ujarnya.

Dirinya memperkirakan, minggu depan akan menjadi waktu tepat untuk menjual emas karena bertepatan dengan pengumuman dari pemerintah AS soal pengguyuran stimulus dan penurunan suku bunga negatif.

"Meskipun bank sentral AS pernah bilang kalau tidak akan menurunkan suku bunga negatif, tapi melihat ekonomi negaranya, pasti akan berpengaruh. Di AS tingkat kasus positifnya sudah 4 juta," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya